Sexing Spermatozoa: Hasil Penelitian Laboratorium dan Aplikasi pada Sapi dan Kambing

· Universitas Brawijaya Press
5.0
7 reviews
Ebook
82
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Inseminasi Buatan (IB) merupakan teknologi reproduksi ternak yang paling berhasil dan diterima secara luas oleh peternak karena biaya relatif murah dan terjangkau serta merupakan sarana yang efektif untuk menyebarluaskan bibit unggul. Inseminasi Buatan dapat ditingkatkan nilainya dengan menghasilkan bibit unggul dengan jenis kelamin sesuai tujuan pemeliharaan, misalnya untuk potong dibutuhkan jantan, sedang untuk bibit dibutuhkan betina. Teknologi yang dibutuhkan untuk pengaturan jenis kelamin anak tersebut dengan sexing spermatozoa. Hal ini dapat berguna untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin yang diharapkan. Jenis kelamin ditentukan oleh adanya kromosom X dan Y pada spermatozoa pejantan (Garner and Hafez, 2008). Spermatozoa X dan Y mempunyai perbedaan dalam ukuran dan bentuk spermatozoa, berat, densitas, motilitas, muatan dan kandungan biokimia pada permukaannya (Hafez, 2008). Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan spermatozoa X dan Y memungkinkan untuk dipisahkan. Berbagai metode pemisahan spermatozoa X dan Y telah banyak dilakukan. Metode pemisahan tersebut antara lain sedimentasi, albumin column, sentrifugasi gradien densitas, elektroforesis, H-Y antigen, flow cytometry dan filtrasi dengan Sephadex column (Hafez, 2008). Pemisahan spermatozoa dengan Filtrasi Sephadex Column mudah dihasilkan dan diaplikasikan serta dapat menghasilkan spermatozoa X sebesar 70–75% (Hafez, 2008). Susilawati dkk. (1996), telah melakukan filtrasi spermatozoa menggunakan Sephadex G-200 dan sentrifugasi gradien densitas percoll. Pada lapisan bawah dapat menghasilkan spermatozoa X sebanyak 86%, sedangkan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll pada bagian atas adalah Y dan bagian bawah spermatozoa X sebanyak 89 % (Susilawati dkk ,1999; Susilawati dkk, 2001). Selain itu, dengan metode tersebut juga telah berhasil dibekukan dengan motilitas spermatozoa lebih tinggi dari 30% (Susilawati dkk, 2002). Akan tetapi konsentrasi yang didapat masih rendah yaitu antara 6–12 juta spermatozoa per straw, walaupun demikian mempunyai daya fertilitas yang tinggi dengan tingginya nilai kebuntingan yang dihasilkan yaitu 80% (Susilawati dkk. 2003; Susilawati, 2005).

Ratings and reviews

5.0
7 reviews

About the author

Penulis dilahirkan dikota Malang pada tanggal 12 November 1962. Diawali dengan pendidikan TK di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 10 dan SD Muhammadiyah 9 Panglima Besar Djenderal Sudirman Malang, SMP negeri V Malang, Lulus SMA negeri III Malang ditahun 1981, Lulus S1 di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang ditahun 1985, Lulus S2 kesehatan reproduksi Universitas Airlangga di tahun 1991, Lulus S3 PS kedokteran di Universitas Airlngga di tahun 2000 dan mendapatkan gelar Guru besar dibidang manajemen reproduksi di tahun 2006. Mengawali karirnya sebagai Dosen yang diwajibkan untuk melakukan penelitian, maka ditahun 1992 mulai meneliti tentang sexing spermatozoa hingga saat ini, maka hasilhasil penelitiannya dirangkum di dalam buku sexing spermatozoa ini. Buku yang telah ditulis sebelumnya yang juga diterbitkan oleh UB Press adalah Spermatology, Agribisnis Kambing, Haji dan Umroh yang Nikmat (sebuah motivasi spiritual), dan Inseminasi Buatan.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.