Namun tanpa diduga, lelaki yang dijodohkan dengannya masih terlalu muda. Seorang putra Kiai sahabat Abahnya yang baru berusia 23 tahun.
Lika-liku pernikahan beda usia yang harus dijalaninya ternyata tidak mudah. Terkuaknya sosok pemuda berondong itu di masa lalunya, juga susah payahnya ia beradaptasi di tengah pandangan tak mengenakkan.
Juga hadirnya wanita yang merupakan teman dekat sang suami menjadi halangan. Mampukah ia mengimbangi? Atau justru ia yang tumbang sebab merasa tak seimbang?
Silvanni Lim Mey; perempuan kelahiran Jember, seorang penjahit juga ibu rumah tangga. Sudah punya hobi menulis sejak sekolah menengah pertama. Cita-citanya adalah menjadi penulis dan desainer.
Suka menulis bertemakan pesantren, untuk bernostalgia dengan kehidupan pesantren yang pernah dinikmati di salah satu pesantren Jawa Timur. Ponpes Al Ihsan Darul Hikam, Jember.
Beberapa novel yang pernah diterbitkan; Panggil Saja Mas Ganteng [KCCI Publisher], Di Antara Dua Hati [Khadijah Publisher] novel kolaborasi; Jodoh Pilihan Kiai [Penerbit Lovrinz], Hijrah Cinta Afifa [KCCI Publisher] antologi; Alunan Kisah Ramadhan [Babad Bumi], Telaga Sunnah [Pilar Pustaka].
Menulis adalah dakwah, menulis juga menyampaikan pesan-pesan lewat goresan pena. Ia berharap, lewat karyanya, ada hal bermanfaat dan positif yang bisa dipetik.
Silakan berkunjung ke akun media sosialnya.
FB : Silvanni Lim Mey KBM Apps : Silvanni Lim Mey
IG : Silvanni Mey WP : Silvanni Mey
Joylada : Silvanni Lim Mey