di tempatnya harus gugur di antara perjodohan orang-orang terkasih.
Marah, kecewa, terluka membaur menjadi satu rasa yang kini melanda Najmah, gadis yang diberi harapan, tapi harus pudar lantaran lelaki yang hendak membangun komitmen dengannya, justru menikahi kakaknya.
Adakah yang mampu membantunya keluar dari patah hati?
Apakah orang itu Hanan, seorang Abdi Ndalem yang sudah lama ia kenal, tapi tak pernah berkomunikasi sebelumnya? Lalu bagaimana dengan cintanya yang tak kunjung pupus untuk Faaz, sang ipar, meski berusaha melenyapkan?
Silvanni Lim Mey; perempuan kelahiran Jember, seorang
penjahit juga ibu rumah tangga. Sudah punya hobi menulis sejak
sekolah menengah pertama. Cita-citanya adalah menjadi penulis
dan desainer.
Suka menulis bertemakan pesantren, untuk bernostalgia
dengan kehidupan pesantren yang pernah dinikmati di salah satu
pesantren Jawa Timur. Ponpes Al Ihsan Darul Hikam, Jember.
Sudah ada tiga novel solo yang sudah diterbitkan, dua
novel kolaborasi dan dua antologi. Semoga tetap konsisten untuk
terus berkarya.
Menulis adalah dakwah, menulis juga menyampaikan
pesan-pesan lewat goresan pena. Ia berharap, lewat karyanya,
ada hal bermanfaat dan positif yang bisa dipetik.
Silakan berkunjung ke akun media sosialnya.
Fb : Silvanni Lim Mey
IG : Silvanni Mey
KBM Apps : Silvanni Lim Mey
WP : Silvanni Mey