Biofloc Technology

· ·
Latest release: September 13, 2024
Fisheries & Aquaculture
Series
7
Books

About this ebook series

Atas nama Allah yang Maha Kasih dan Sayang.

 

Alhamdulillah kami haturkan, kepada pemilik dan penguasa alam semesta yang Maha Kasih dan Maha Sayang. Saya memujiNya dengan segala kesadaran bahwa sesungguhnya Allah telah memudahkan saya untuk memahami sedikit ilmuNya tentang ikan nila dan teknologi bioflok. Dan sharing melalui ebook ini merupakan upaya untuk mengungkapkan keagunganNya. Sholawat dan salam semoga senantiasa melimpah untuk panutan mulia Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

 

Inilah Edisi Kedua dari pembahasan tentang Teknologi Bioflok dalam Budidaya Ikan Nila


Saya habiskan waktu dua minggu deep think pada saat akan melakukan riset tentang bioflok pada ikan nila ini bersama team. Bagaimana tidak, jauh sebelum penelitiannya dilakukan; telah berkembang juga teknologi bioflok pada ikan lele. Saya mengamatinya sejak 2014 sampai 2016 dengan segala permasalahan air bau, lele banyak mati dan keluhan lain dari para pembudidaya. Tentu saja ada pertanyaan besar dan kemudian saya tuangkan menjadi 9 pertanyaan yang menjadi dasar penelitian. Begitu ikut serta belajar di lapangan selama dua minggu tersebut, memang banyak hal yang perlu dibenahi. Dan hal inilah yang coba saya ungkap di eBook ini. Tentu agar kita mulai belajar dengan kerangka berpikir yang benar, metode yang benar, prosedur yang benar dan pengaplikasian yang benar pula.

 

Kawan-kawan sekalian, pasar (dapat dibaca sebagai demand) bergerak dan berubah begitu cepat, kompetitif, ketat dan telah menghadirkan tantangan baru bagi para pembudidaya. Secara khusus, kita dapat menyimaknya pada saat pandemi yang beberapa bulan dirasakan. Dengan demikian, efisiensi tinggi, produktivitas yang meningkat, dan ramah lingkungan dalam produksi ikan sering kali menjadi tiga parameter penting dan semestinya bersinergi dengan teknologi budidaya. Para pembudidaya menerjemahkannya secara lebih sederhana bahwa ikannya cepat besar, pakan efisien, hemat air, dan keuntungannya naik. Salah satu teknologi budidaya ikan yang kini berkembang pesat adalah berbasis bioflok; kita kemudian mengenalnya dengan teknologi bioflok. Sebuah teknologi pemeliharaan ikan yang bahkan dapat diterapkan di pekarangan rumah kita.

 

Ketika pembudidaya mengembangkan ikan tertentu untuk kegiatan bisnisnya meski dengan teknologi paling sederhana sekalipun, maka sebenarnya pembudidaya tersebut sedang menerapkan suatu ilmu biologi tentang ikan, ilmu pakan atau nutrisi dan ilmu tentang penyakit atau patologi. Inilah beberapa ilmu yang secara sadar atau tidak sedang diterapkan. Namun ketika pembudidaya akan menerapkan teknologi bioflok, maka ilmu yang akan diterapkan tentu saja mengalami penambahan. Sebut saja ilmu mikrobiologi, karena sebenarnya sedang memelihara jasad mikro bernama bakteri dan mikroorganisme lainnya. Sebut saja ilmu fisika karena harus mempertimbangkan tekanan aerasi, posisi titik aeras dan dispersi (penyebaran) partikel flok di dalam media pemeliharaan ikannya. Ilmu kimia air, fisiologi hewan air, biokimia, fisiologi nutrisi, ekologi, hingga ke fisiologi reproduksi.

 

Di satu sisi; teknologi bioflok adalah sederhana bagi sebagian pembudidaya yang sudah menyelami beberapa keilmuan tersebut. Namun bagaimana jika yang akan menerapkannya adalah pembudidaya yang baru mulai tertarik dengan teknologi ini? Seperti yang pernah saya tanyakan bagaimana pengalaman di pedalaman Papua, Papua Barat dan NTT? Bagaimana pula jika yang akan menggunakannya adalah kawan-kawan yang sama-sekali tidak mengenal ikan nila, apatah lagi untuk membudidayakannya dengan teknologi bioflok? Hal inilah yang menimbulkan kegalauan tersendiri untuk bagaimana setidaknya menjembatani para pembudidaya secara umum antara keilmuan dasar di satu sisi, dan keilmuan terapan di sisi yang lain. Memang tidak mudah untuk berada diantara kedua posisi ini. Oleh karenanya, maka saya berharap bahwa Anda dapat menyesuaikan dengan apa yang dimuat di dalam ebook ini. Saya tentu telah berusaha keras agar bahasa yang digunakan berada pada rentang tengah agar kawan-kawan dapat menjangkau makna yang tertera di setiap penggunaan kata dan kalimat di ebook ini.

 

Ebook ini juga merupakan bentuk apresiasi dan respons positif saya atas kemauan dari kawan-kawan pembudidaya di Indonesia untuk terus belajar mengembangkan diri terhadap teknologi budidaya yang satu ini. Bahkan teknologi bioflok pun sangat mendapat perhatian dari masyarakat pembudidaya secara Internasional. Saya memperkenalkan teknologi ini sebagai BIOFLOK 651.

 

Bagaimanapun, saya harus menyatakan bagaimana Tuhan hadir dalam setiap kesempatan, sejak pertama kali bingung dalam belajar, lalu menyusun kerangka berpikir (menggunakan pemetaan pikiran, mindmap) hingga melakukan penelitian dan pengembangannya. Juga bagaimana membaca perubahan kualitas air hingga “berdiskusi” dengan ikan dalam bentuk respons mereka yang sarat akan muatan data. Jadi, bioflok 651 adalah sebuah pendekatan bagaimana kita belajar teknologi bioflok atas dasar keyakinan (6), lalu mempraktekkannya (5) sehingga menjadi profesional (1).