Ada banyak sekali sebenarnya yang perlu dikoreksi. Seperti puisi halaman 51 (Reuni yang sepi). Aku terlalu parno dengan vaksin dan imunisasi. Eh tidak tahunya terkena covid ikut divaksin. Pun bab tentang "Saijah dan Lailiyah". Itu ditulis saat gejala halusinasi awal sebelum aku divonis skizo. Aku datangi rumah gebetan. Syukurlah sudah menikah dan beranakpinak lima atau enam, entahlah lupa. Move on lah geis, ahaha. Trus tentang dua atau tiga perempuan lain, juga berstatus HTS atau Teman Tapi Mesra lah ya. Tidak pernah pacaran semenjak lulus SMA aku tuh. Cuma dua kali, itupun gak lebih dari seminggu. Ya aku lebih nyaman berteman, tapi ada mesranya lah ya. Soalnya pacaran itu mahal geis. Bayattarin nonton, ngafe, dinner, ngemall etc. Bjirr apalagi aku di fase klas ekonomi cukup. Ah mending pacaran sama gadget saja deh. Ahahaha 🤣
Ada juga puisi, seberapa Indonesia Aku? Pada halaman 56. Aku katakan aku bukan bule. Ternyata leluhurku juga etnis diaspora, jadi darahku campuran tidak murni dari Indonesia. So akhir-akhir ini tubuhku entahlah kenapa sering terlampau panas. Maka butuh AC juga untuk membantu mengademkannya. Belum lagi kerjaan di jalanan kotaku yang tidak sesepi seperti masa kecilku. Jumlah manusia di kotaku kini semakin sesak pun berisik. Jaga kewarasan psikis dan fisik butuh juga bantuan produk inventor barat lagi semacam AC, gadget dan headset. Syukurlah.
.
Versi Hard Cover tersisa satu, ada catatan tangan dibubuhi tanda tangan spesial dari editor. Dijual sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Harga jual senilai Rp 4.500.000. Bagi yang berminat kunjungi sosial media editor di situs utamanya di www.dwioktrisna.id
.
Penerbit : PT REVKA PETRA MEDIA
Cetakan Pertama : Nopember 2013
ISBN : 978-602-7982-5-36
Bukan siapa-siapa 😪