Buku ini bersumber dari laporan penelitian tentang orang Melayu di hulu Sungai Sambas. Membahas tentang identitas masyarakat di hulu Sungai Sambas, sebuah “enclave”, tempat yang terpencil. Jaraknya lebih kurang 5 jam perjalanan motor air dari kota Sambas menyusuri sungai Sambas (besar). Dapat juga melalui jalan darat berlumpur dengan sepeda motor selama hampir 4 jam.Deskripsi tentang masyarakat di wilayah terpencil seperti ini harus dilakukan karena jika tidak pemahaman komprehensif tentang masyarakat Melayu tidak akan diperoleh. Penelitian dan publikasi tentang masyarakat perkotaan tanpa diimbangi dengan penelitian tentang masyarakat pedalaman hanya akan menghasilkan pemahaman yang sempit dan parsial. Sebab, sering kali masyarakat terpencil menyimpan informasi yang penting tentang masyarakat terbuka. Apalagi jika masyarakat terpencil merupakan sisa atau ‘enclave’ dari kelompok besar yang sudah mengalami perubahan.