“Orang-orang Jepang paling suka sandwich, tetapi mereka tidak mau menerima kehadiran truk yang membawa sandwich ke konbini (convenience store) di dekat rumah-rumah, perkantoran, atau tempat-tempat publik. Insan logistik (logisticians) harus bekerja tanpa terlihat. Sebisa mungkin tanpa dirasakan kehadirannya. Demi sebuah misi mulia, logistik menyediakan produk-produk yang diperlukan warga,” demikian ungkap Profesor Hirohito Kuse, Guru Besar Sistem Distribusi dan Logistik Universitas Ryutsu Keizai, IDLM AOTS.
Lahir dari proses kreatif, berbagai tulisan dalam buku ini menyampaikan pesan penting peran logistik, strategi, operasional logistik, dan pembelajaran praktik-praktik terbaiknya. Logistik sebagai seni dan ilmu manajemen, perlu dipelajari dan diterapkan di semua sisi kehidupan.
Zaroni menempuh pendidikannya di Program Sarjana Universitas Jenderal Soedirman, Program Magister Jurusan Akuntansi-Univeristas Padjajaran, Program Magister Jurusan Manajemen-Universitas Indonesia, dan Program Doktor Universitas Padjajaran.
Ia memiliki pengalaman praktis di bisnis logistik selama 17 tahun dan latar belakang pendidikan di bidang keahlian: finance & accounting, logistics & supply chain management, costing model, dan change management.
Ia pernah menjabat sebagai Finance & Human Capital Director PT Pos Logistik Indonesia.
Ia juga aktif mengajar di Universitas Multimedia Nusantara, ELI Universitas Prasetiya Mulia, Universitas Islam Indonesia, dan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, serta Anggota Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Ia juga menjadi profesional consultant & trainer di Supply Chain Indonesia.