Salah satu UKM yang berhasil mengembangkan produk olahan rumput laut adalah UKM Citara di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan aneka produk utamanya yaitu minuman, susu, yoghurt, bidaran, jelly, permen, dan samba) rumput laut. Usaha sejenis berbasis rumput taut terbuka lebar dikembangkan, dan UKM Citara bersama dinas terkait dan Universitas Brawijaya terbiasa memberikan pelatihan. Buku ini utamanya memuat hasil-hasil riset dan praktik bisnis skala UKM yang telah dilakukan oleh tim penulis. Buku ini mengupas secara mendalam tentang peluang bisnis rumput laut, teknologi pengolahan, pemasaran produk, disertai kajian kelayakan usaha dan strategi pengembangannya pada skala UMKM. Untuk itu, buku ini cocok untuk para praktisi dan investor yang ingin mengembangkan bisnis olahan rumput laut, khususnya pada skala UMKM. Selain itu juga relevan untuk kajian akademik karena selain muatan teori juga contoh aplikasi dari hasil riset pada skala UMKM.
Zainal Abidin adalah dosen tetap Program Studi Agrobisnis Perikanan dan Sosial Ekonomi Perikanan (PSDKU Kediri), Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Brawijaya (UB) sejak 2002. Pernah mengabdi sebagai staf PD I, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengabdian, Sekjur SEPK, Kepala Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan, dan sebagai Kepala UPT. Agribisnis Perikanan. Mengawali pendidikan S1 di FPi UB (S.Pi, 2001). S2 di UB bidang Ekonomi Pertanian dan National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan, bidang Management Agribusiness (MP, MBA, 2012), serta menyelesaikan Doktor Agribisnis pada Fakultas Pertanian, UB (Dr, 2021). Berbagai penelitian dan pengabdian yang dilakukan terkait agribisnis perikanan, di antaranya Mina Bisnis Ikan Hias, Aneka olahan susu dan rumput laut, Pendekatan SCP pada Pemasaran Rumput Laut, dan Ikan Gurame, Analisis Efisiensi Pemasaran Ikan Laut Segar, Strategi Pemasaran berbagai produk perikanan, Analisis Perilaku Konsumen Ikan dan Ekowisatawan Pesisir, Manajemen Pemasaran Ekowisata Bahari, dan lain-lain. Matakuliah yang diampu: Manajemen Agribisnis Perikanan, Pemasaran Hasil Perikanan, dan Kewirausahaan. Publikasi ilmiah di jurnal, seminar, conference, baik nasional maupun internasional. Publikasi dalam bentuk buku berjudul Pemasaran Hasil Perikanan (2017), Manajemen Agribisnis Perikanan (2018), Mina Bisnis Ikan Cupang (2018), dan Sistem Informasi Manajemen Perikanan (2021).
Wahyu Suci Utomo lahir di Tuban pada 1978. Memulai usaha pengolahan rumput laut sejak 2003, di mana saat itu ia bekerja di Kepulauan Karimanjawa untuk membudidayakan rumput laut yang merupakan Program Dikmenjur-Diknas. Berpengalaman melakukan survei, pengembangan potensi, pemberdayaan masyarakat dan mendirikan SMK Perikanan selama 2,5 tahun, kemudian ke Gresik selama 6 tahun di SMKN 1 Sidayu dengan mengembangkan rumput laut jenis Gracilaria, sp. Pengalaman di rumput laut telah memotivasi untuk aktulaisasi diri dengan mendirikan UMKM “Citara: Cita Alam Nusantara” pada Tahun 2011 dengan pemberdayaan masyarakat hingga sekarang
Hutami Putri Puspitasari lahir di Surabaya, 10 Juni 1996. Penulis menempuh jenjang S1 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Program Studi Agrobisnis Perikanan pada tahun 2014–2018 dan lulus dengan menjadi “Lulusan Terbaik”. Saat jenjang S1, penulis aktif di Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai Pengurus Harian Laboratorium dan koordinator asisten. Selanjutnya, melanjutkan S2 di Fakultas Pertanian, Program Studi Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya pada tahun 2018–2020 dan lulus dengan predikat “Cumlaude”. Penulis saat ini menjadi assistant editor di Jurnal Ilmiah Nasional Economic and Social of Fisheries and Marine Journal (ECSOFiM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dan telah mempublikasi buku maupun artikel ilmiah di jurnal ilmiah nasional.
Nine Megawati Zahra lahir di Blitar, 19 April 1980. Memulai usaha pengolahan rumput laut sejak 2003, dimana saat itu ia bekerja di Kepulauan Karimanjawa untuk membudidayakan rumput laut yang merupakan Program Dikmenjur-Diknas. Berpengalaman melakukan survei, pengembangan potensi, pemberdayaan masyarakat dan mendirikan SMK Perikanan selama 2,5 tahun, kemudian ke Gresik selama 6 tahun di SMKN 1 Sidayu dengan mengembangkan rumput laut jenis Gracilaria, sp. Pengalaman di rumput laut telah memotivasi untuk aktulaisasi diri dengan mendirikan UMKM “Citara: Cita Alam Nusantara” pada Tahun 2011 dengan pemberdayaan masyarakat hingga sekarang.
Eko Waluyo lahir di Malang, 24 April 1980. Pendidikan Sarjana Perikanan diperoleh dari Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, dan menyelesaikan Master Degree pada Food Science, Safety, and Health, Heriot Watt University, Edinburgh, United Kingdom (2010). Sebagai Dosen tetap pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Brawijaya memiliki berbagai pengalaman penelitian tentang Fatty Acid Analysis on Fish Protein Hydrolyzed From Peperek Fish (Leiognathus sp) with Marine Yeast Mix Culture (2004), Study Process on Fish Sortation on UD Sari Asih, Lamongan, East Java (2007), Study Process of Sea Shells Sortation on PT ILUFA, Probolinggo, East Java (2007), Process Design and Layout of Shark Meat Filleting Process on PT. Ujung Timur, Sidoarjo, East Java. (2008), Drying Process of Teri Nasi (Stolephorus sp) on PT. Dwi Bina Utama, Sembiring, Mangaran, Situbondo, East Java Province (2008), Study of Sanitation and Hygiene on Squid Freezing Process (Sepia pharaonis) on PT. Sulindo, Mayangan, Probolinggo, East Java Province (2008), and Study of Sanitation and Hygiene on Seaweed Agar on PT. Agar-Agar Srigunting, Surabaya, East Java Province (2008). Penulis pernah menulis buku berjudul: Keamanan Pangan Produk Perikanan (2nd author, 2017: Penerbit UB Press).
Candra Adi Intyas menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar sampai dengan Strata Dua (S2) di Malang. Lulus Sarjana Perikanan (S1) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan (2003–2007) dan Strata Dua (S2) di Pascasarjana Pertanian Universitas Brawijaya Malang (2014–2017) dengan meraih predikat “Cumlaude”.