luar negeri (collaborative research) yang dilakukan oleh penulis pada
rentang waktu dua tahun (2018 – 2019), dengan judul “Comparative
Study Of Gender Sensitivity Among Political Parties In Indonesia and
India”. Struktur buku ini berisi empat BAB, adapun masing-masing BAB
memiliki sub pembahasan terperinci dari tema pada BAB yang tersusun
secara sistematis didasarkan pada tema besar yang dibahas. Oleh karena
itu, dalam membaca buku ini dengan benar dan untuk mendapatkan kesimpulan yang utuh, maka disarankan untuk membacanya secara
urut dari BAB I hingga BAB IV tanpa ada loncatan.
BAB I buku ini membahas tentang Gender dalam Perspektif
Sosiologis, secara garis besar berisi pendahuluan, konsep gender,
ideologi dan partai politik, Pendidikan Politik dan Kesadaran Gender.
Tujuan dari pembahasan bab ini adalah agar pembaca bisa menemukan
gambaran umum dan ideal tentang gender dalam perspektif
sosiologis dan pentingnya pendidikan politik bagi kesadaran gender
di masyarakat. Fungsi bab ini adalah menjadi dasar atau titik acuan
bagi bab-bab selanjutnya, artinya pengembangan teori pada bab-bab
selanjutnya didasarkan pada bab pertama ini.
BAB II berisi pembahasan tentang Isu Gender dalam Program
Partai Politik secara umum berisi tentang pendahuluan, Isu gender
di bidang Pendidikan, Isu gender di bidang kesehatan, Isu gender di
bidang Ekonomi, Isu gender di bidang pelecehan seksual. Secara garis
besar pada bagian ini dikupas bagaimana isu-isu gender yang merebak
diberbagai bidang kehidupan masyarakat dan harus segera dicarikan
solusi untuk penanganannya. Tujuan dibuatnya bab ini adalah supaya
pembaca bisa memahami persoalan-persoalan dan isu gender yang
berkembang dan bagaimana peran partai politik untuk menanganinya
melalui program dan kegiatan parpol untuk para konstituennya. Sejauh
ini isu gender masih dianggap sebagai gimik politik dan masih kosmetik
serta belum menyentuh persoalan substansial.
BAB III adalah gambaran tentang Sensitivitas Gender pada partai
politik di Indonesia yang membahas secara detail tentang pendahuluan,
konsep partai politik dan pendidikan politik, kebijakan pemerintah,
dan secara spesifik mendiskripsikan tentang praksis Pendidikan
Politik pada Partai Politik di Indonesia (PKS, PDIP, dan Golkar). Tujuan
dibuatnya bab ini adalah diharapkan pembaca bisa memahami lebih
mendalam bagaimana persoalan sensitivitas gender dalam program –
program partai politik di Indonesia melalui kegiatan pendidikan politik
bagi para konstituennya khususnya di tiga partai politik yang diteliti
yaitu PDIP, Golkar dan PKS. Isu gender masih menjadi salah satu isu
serius dalam politik Indonesia. Meskipun aturan konsituti dan legal
telah mengatur kouta khusus bagi keterlibatan perempuan dalam politik
Indonesia, tetapi dalam realitanya, hal tersebut belum sepenuhnya bisa
terpenuhi dikarenakan beberapa faktor seperti budaya patriarki, tafsir agama yang diskriminatif, dominasi lelaki dalam politik, dan minimnya
keberpihakan media terhadap perempuan.
Pada Bab terakhir yaitu Bab IV berisi tentang Kesadaran Gender
dalam Partai Politik di India, yang membahas tentang Pendahuluan,
Perspektif Sejarah, Struktur Partai Politik dan Partisipasi Perempuan,
dan beberapa kasus sensitivitas gender di India. Tujuan dibuatnya
bab ini adalah diharapkan pembaca bisa memahami lebih mendalam
bagaimana persoalan kesadaran gender pada partai politik di India
dengan mengambil tiga kasus di tiga partai politik besar di India yaitu
: Nasional India Kongres (INC), Partai Bharatiya Janata (BJP), dan
Liga Muslim (Muslim leggue). Kesetaraan gender pada setiap Negara
mempunyai makna yang berbeda. Pada masa lalu dengan perspektif
waktu itu, perempuan India dinilai sudah mempunyai peran publik
yang stragis. Namun demikian, dalam perkembangannya, faktor
budaya dan agama membuat partisipasi perempuan tadi mengalami
pasang surut. India dinilai sebagai Negara yang belum sepenuhnya
mampu memberikan kesetaraan gender bagi masyarakatnya.