VISUAL (Vertikalitas Arsitektur Tradisional Bali) pada Rumah Susun di Kawasan Sarbagita

· · · · · ·
· Nuansa Cendekia
4,5
4 anmeldelser
E-bog
182
Sider
Bedømmelser og anmeldelser verificeres ikke  Få flere oplysninger

Om denne e-bog

Pertambahan penduduk, terutama di perkotaan di Indonesia, sering menimbulkan banyak problem, antara lain dalam penyediaan perumahan akibat minimnya ketersediaan lahan. Salah satu solusi alternatifnya adalah pembangunan rumah susun.

Namun di Provinsi Bali, khususnya di kawasan Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan). pembangunan rumah susun dihadapkan pada kendala lain, yaitu adanya penolakan dari banyak pihak yang menganggapnya berbenturan dengan nilai-nilai budaya dan adat-istiadat di sana. Kondisi ini mendorong Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar untuk mengadakan penelitian pada 2019. Dari penelitian tersebut, diperoleh informasi bahwa sebenarnya para stakeholder menyadari kebutuhan akan penyediaan rumah susun di masa depan di Kawasan Sarbagita yang tidak bisa dihindari, asalkan disesuaikan dengan norma dan adat-istiadat yang berlaku di Bali.

Buku ini mendeskripsikan adapt asi tata nilai dan arsitektur lokal dalam mengolah ruang pada rumah tradisional secara horizontal ke dalam konsep hunian komuna l vertikal berkarakteristik loka l Bali sebagai solusi alternatif dalam menyediakan rumah di Provinsi Bali, khususnya di Kawasan Sarbagita. Dalam buku ini, dimuat juga informasi mengenai hasil survei terhadap penghuni dan calon penghuni rumah susun serta para pemangku kepentingan dalam penyediaan rumah susun di Bali.

Bedømmelser og anmeldelser

4,5
4 anmeldelser

Om forfatteren

Pria kelahiran Solo tahun 1988 ini adalah staf teknis Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar, yang menjabat sebagai Penelaah Bangunan Gedung dan Kawasan Permukiman. Selama berkarir di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan, antara lain: Tim Pemetaan dan Perencanaan Pasca Bencana Palu, Sigi dan Donggala (2018- 2019); Tim Penelitian Kriteria Desain Tata Bangunan dan Lingkungan Berdasarkan Tata Nilai Masyarakat Tradisional Bali (2019); Tim Pembangunan Prototipe Hunian Sementara dengan Teknologi RISHA di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem (2019); dan Tim Penelitian Pengembangan Model Rumah Susun Berbasis Karakteristik Lokal di Kota Denpasar (2019).

Aya adalah nama panggilan perempuan kelahiran Ujung Pandang tahun 1993 ini. Penulis lulusan S1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ini merupakan salah satu staf teknis di Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar yang menjabat sebagai Penelaah Bangunan Gedung dan Kawasan Permukiman. Tahun 2019 menjadi tahun pertamanya mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan sudah berkesempatan untuk terlibat dalam beberapa kegiatan penelitian antara lain: “Kriteria Desain Tata Bangunan dan Lingkungan Berdasarkan Tata Nilai Masyarakat Tradisional Bali”; dan “Pengembangan Model Rumah Susun Berbasis Karakteristik Lokal di Kota Denpasar”.

Penulis yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penyelenggara Teknis Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar ini merupakan lulusan S2 Human Settlement, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia.

Penulis kelahiran Denpasar yang biasa dipanggil Dwi ini merupakan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar. Perempuan lulusan S2 Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang ini sebelumnya adalah Peneliti Muda III/c bidang Perencanaan Kota dan sudah pernah mempublikasi jurnal terkait konsep tradisional Bali dengan judul “Eksistensi Konsep Nilai ‘Luan dan Teben’ sebagai Pembagian Ruang pada Level Makro Berdasarkan Nilai Tradisional Bali di Wilayah Selatan Kabupaten Badung” pada tahun 2015. 

Pria yang biasa dipanggil Kasuma ini merupakan staf Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar yang menjabat sebagai Penata Bangunan Gedung dan Kawasan Permukiman. Lulusan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini sudah sering terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain sebagai anggota tim Pemetaan Bahan Bangunan Lokal di NTT dan Pemetaan Ketersediaan Fasilitas AMPLP di Desa Tradisional NTT (2017), anggota tim pada Penerapan Gewang Laminasi dan Fasilitas AMPLP di Desa Tradisional di Pulau Rote dan Pembuatan Batu Padas Artifisial (2018), serta terlibat dalam penelitian Pengembangan Model Rumah Susun Berbasis Karakteristik Lokal di Kota Denpasar (2019).

Perempuan kelahiran tahun 1991 ini telah menjadi staf teknis Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar dan menjabat sebagai Penata Bangunan Gedung dan Permukiman sejak tahun 2016. Selama mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ia pernah terlibat dalam beberapa kegiatan penelitian antara lain Pemetaan Tipologi Rumah Tinggal Masyarakat Tradisional di Provinsi Bali dan Pengembangannya (2016), Tim Kegiatan Pemetaan Rumah Tinggal Masyarakat pada Permukiman Tradisional di Provinsi NTB dan NTT (2017-2018), dan Tim Kegiatan Penyusunan Kriteria Desain Tata bangunan dan Lingkungan Berdasarkan Tata Nilai Masyarakat Tradisional Bali (2019).

Pria kelahiran Kota Denpasar, Provinsi Bali yang akrab dipanggil Wawan ini, telah mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak tahun 2010. Setelah melanjutkan pendidikan Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang, jurusan Manajemen Rekayasa Infrastruktur dari tahun 2017, penulis kembali aktif bekerja pada tahun 2019 di Balai Litbang Perumahan Wilayah II Denpasar. Sebagai Peneliti Muda Golongan III/c di bidang Teknologi Konstruksi, penulis telah ditugaskan melaksanakan beberapa riset antara lain Teknologi Struktur Rumah-rumah Tradisional pada wilayah kerja Bali dan Nusa Tenggara mulai tahun 2010 hingga 2016 serta terlibat dalam penelitian Pengembangan Model Rumah Susun Berbasis Karakteristik Lokal di Kota Denpasar pada tahun 2019. 

Bedøm denne e-bog

Fortæl os, hvad du mener.

Oplysninger om læsning

Smartphones og tablets
Installer appen Google Play Bøger til Android og iPad/iPhone. Den synkroniserer automatisk med din konto og giver dig mulighed for at læse online eller offline, uanset hvor du er.
Bærbare og stationære computere
Du kan høre lydbøger, du har købt i Google Play via browseren på din computer.
e-læsere og andre enheder
Hvis du vil læse på e-ink-enheder som f.eks. Kobo-e-læsere, skal du downloade en fil og overføre den til din enhed. Følg den detaljerede vejledning i Hjælp for at overføre filerne til understøttede e-læsere.