Naar de Republiek Indonesia = Menuju Republik Indonesia: Kelahiran Suatu Pikiran Sering Menyamai Kelahiran Seorang Anak. Ia Didahului dengan Penderitaan-penderitaan Pembawaan Kelahirannya

· Anak Hebat Indonesia
5.0
1 review
Ebook
96
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Naar De Republiek Indonesia lahir dari pikiran yang menyamai kelahiran dari seorang anak dengan adanya penderitaan pembawaan kelahirannya. Tan Malaka dalam perantauannya selama 3 tahun terakhir tidak pernah melihat surat kabar Harian Belanda dan Asia serta tidak pernah menjumpai seorang yang paham buku-buku karyanya. Tan Malaka menekankkan ke persoalan perbudakan perekonomian yang berimbas ke peperangan antar negara. Peperangan tersebut mwmunculkan gejala-gejala pembelaan, persaingan , terutama pertentangan ekonomi dan politik antar dua negara imperalis yang menyebabkan perang baru. Indonesia juga menentang imperalisme Belanda yang semakin lama semakin tajam. Akibatnya penderitaan rakyat Indonesia bertambah pesat dan harapan serta kemauan untuk merdeka juga berlangsung beriringan dengan penderitaan yang mesti ditanggungkan.

Ratings and reviews

5.0
1 review

About the author

Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau yang dikenal sebagai Tan Malaka (1897-1949) lahir di Nagari Pandam Gadang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Tan Malaka lahir pada saat tanah kelahirannya di bawah kekuasaan HindiaBelanda. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang terlahir dari pasangan HM. Rasad Caniago, seorang buruh tani, dan Rangkayo Sinah Simabur, putri seorang tokoh terpandang. 

Masa-masa produktif belajar dari kecil hingga dewasa (1908-1919) Tan Malaka dibekali keterampilan dengan belajar bahasa Belanda, dan mendapatkan gelar Diploma hulpacte atas kelulusannya dari pendidikannya di Belanda. Membaca banyakbuku-buku tentang pandangan budaya dan politik para pemikir Jerman memantik Tan Malaka terkesan dengan pandangan politik dan kebudayaan Jerman dan pada akhirnya menjadi arah panutan politik yang mendorong dia mendaftar sebagai Angkatan Darat Jerman, tetapi ditolak, karena tentara tidak menerima orang asing pada saat itu.  

Kecintaan Tan Malaka akan pandangan politik dan budaya asing membuatnya memiliki pandangan-pandangan yang berbeda yang dituangkan dalam buku-bukunya yang dia tulis. Beberapa judul buku karya Tan Malaka yang menjadi karya penting diantaranya Menuju Republik Indonesia (Naar de ‘Republiek Indonesia’) 1925, Aksi Massa 1926, dan Madilog1943. Dengan Membaca karya-karya Tan Malaka tersebut dan Gerpolek (GErilya-POlitik dan EKonomi, 1948) membahas semua pandangannya terhadap bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran, maka akan ditemukan benang putih keilmiahan dan ke-Indonesia-an serta benang merah kemandirian yang merupakan sikap konsisten yang jelas pada gagasan-gagasan dalam perjuangannya.

Atas segala perjuangannya untuk bangsa, Tan Malaka gugur pada 21 Februari 1949 dan mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 Maret 1963menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.