Buku ini adalah salah satu sumbangan berharga bagi pengembangan dan perkembangan tradisi berpikir logis dan kritis di Indonesia. Dulu, kejayaan intelektual Islam ditandai antara lain dengan maraknya aktivitas penerjemahan karya filsafat yang penting oleh para intelektual muslim. Tradisi serupa kiranya perlu dipertimbangkan untuk dihidupkan kembali secara masif dan strategis; dan buku ini menyumbangkan satu langkah untuk upaya tersebut. Harus dikatakan bahwa akal adalah alat dan perangkat primer yang ‘ditanamkan’ oleh Allah ke dalam diri manusia, demi menjalankan amanah sebagai khalifahNya. Sehingga, semua buku dalam genre “petunjuk penggunaan akal” atau “penuntun berpikir lurus dan tepat” memiliki fungsi utama sebagai penjamin terpenuhinya tugas manusia dan kemanusiaan dalam mengemban amanah ‘memakmurkan’ alam semesta tersebut. Dan itulah tepatnya peran yang sedang dimainkan kitab as-Sullam al-Munawraq karya Abu Zaid Abdurrahman al-Akhdhari yang diterjemahkan ini.Dr. Fahruddin Faiz, Pengasuh Ngaji Filsafat MJS
Baru kali ini menjumpai salah satu karya logika klasik dalam tradisi Islam, as-Sullam al-Munawraq, dikomentari dengan bahasa lugas khas anak muda. Buku ini akan mengantar kawan-kawan mengenal Logika Bahasa yang sangat pokok dalam penalaran para ulama dan cendikiawan muslim klasik dalam berbagai bidang ilmu, seperti Kalam, Fiqh dan Ushul Fiqh. Belajar Logika Bahasa ini membantu kita berlatih oleh-pikir sebelum jumpalitan lebih jauh dengan logika filsafat, logika metafisis, logika matematik, logika komputasi simbolik, logika ekonomi, logika statistik—percabangan ilmu logika pasca-Aristotelian yang kini dipakai oleh robot dan komputer, oleh sains modern maupun filsafat posmodern.
Muhammad al-Fayyadl, Penulis Filsafat Negasi.
