Hatinya tercabik-cabik. Bukan karena pekerti suaminya, bukan itu. Dia kenal perilaku Prasetyo sebelum kawin. Hedonis yang memanjakan diri sendiri dengan kenikmatan yang dapat diraih. Bukan itu yang mengiris hatinya. Martabat perempuan yang dibanting, diinjak-injak pengacara itu, hanya untuk memenangkan klien. Seolah kelelakian seseorang hanya menjadi sasaran godaan bagi perempuan.