Avilla Marsya
Di sini, di pantai ini, Avilla tergugu dengan napas memburu. Bulir-bulir kristal tak mau berhenti turun, seakan dia pun mengerti akan perasaan tuannya.
Quote itu ia tulis dua tahun silam, tanpa pernah ia tahu, bahwa dialah yang merasakannya kini.
Avilla terus menangis di tepi pantai, tempat mereka pertama kali bertemu empat tahun silam. Pantai yang memberikan kenangan tak terlupakan oleh sanubarinya. Pertemuan dengan Alvin, cinta pertamanya.
Kini impiannya menjadi bidadari Alvin, pupus sudah. Karena satu pekan ke depan ia akan menikah dengan lelaki lain.
Bagaimanakah kisah cinta Avilla?