Selingkuh dengan mahasiswi: Kumpulan Cerita Romantis Dewasa Vol 16

Lovely Story Publisher
2.9
리뷰 16개
eBook
126
페이지
적용 가능
검증되지 않은 평점과 리뷰입니다.  자세히 알아보기

eBook 정보

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Kisah ini berawal ketika aku sering ditugaskan kantorku keluar kota untuk mengikuti training, melakukan negosiasi dan maintenance pelanggan yang umumnya adalah perusahaan asing. Oh iya, Perkenalkan nama saya John, 30 Tahun, berkeluarga dan tinggal di wilayah jakarta timur. Bekasi kali yah lebih tepatnya. Sebetulnya sejauh ini tidak ada yang kurang dengan keluarga dan profesiku sebagai orang marketing. Sebagai tenaga penjual dengan berbagai training yang pernah kuikuti, aku tidak pernah kekurangan teman pria ataupun wanita.

Di mata istriku aku adalah seorang suami yang baik, penuh perhatian dan selalu pulang cepat ke rumah. Namun di balik itu, sebuah kebiasaan, yang entah ini sudah kebablasan, aku masih suka iseng. iseng dalam arti awalnya cuma ingin memastikan bahwa ilmu marketing ternyata bisa diterapkan dalam mencari aPapaun termasuk teman cewek, hehehe.. Marketing menurutku bersaudara dengan rayu merayu customer, yah si cewek tadi juga bisa tergolong customer. Anyway, Anne adalah orang kesekian yang masuk perangkap ilmu marketing versi 02(versi 01 adalah customer beneran).

Anne gadis berkulit putih berumur 23 tahun, lulusan univ ternama, tinggi 167, berat 50, (buset, kapan gue ngukurnya ya). Ukuran bra gak hapal, karena sebetulnya aku lebih terkonsentrasi dengan yang di balik bra itu. Mojang Bandung ini kukenal dalam sebuah training di Puncak, Bogor. Dia dari sebuah perusahaan Periklanan di seputaran Sudirman Jakarta dan aku dari perusahaan konsultan Manajemen di sekitar Casablanca, juga di Jakarta. “Hai Anne, tadi kulihat kamu ngantuk ya?” kataku ketika rehat kopi sore itu di sebuah training yang kuikuti. “iya nih, gue ngejar deadline 2 hari dan boss langsung nyuruh ke training ini” katanya. “Kemari dengan siapa?” kataku menyelidik “Sendiri.., kenapa, elo diantar ama bini ya?” Buset dah ketahuan nih gue udah punya bini. “Ah, enggak, gue sama Andre.. tuh..” kataku sambil menunjuk

Andre yang sedang asyik ngobrol dengan peserta lain. “Lo sendiri kok gak ngantuk sih?” “Gimana bisa ngantuk sebelah gue ada cewe cakep, hehehe..” “Ah, masa? Siapa?” Ye, pura-pura dia, pikirku. “itu tuh, yang tadi ngantuk..” “Ah, sialan lo..” sambil tangannya mencubit lenganku. Usai sesi yang melelahkan sore itu, kami kembali ke kamar masing masing.

Aku antar dia sampai pintu kamarnya dan janjian ngobrol lagi sambil makan malam. “Hmm..elo kok nggak bawa jaket An?” kataku ketika dia kulihat agak meringkuk kedinginan di meja makan. “iya nih, buru buru.. kelupaan” “Aku masih punya satu di kamar, biar aku ambilkan” “Oh, gak usah John.. toh cuma sebentar..” Tapi aku keburu pergi dan mengambilkan baju hangatku untuknya. “Thanks, John.. elo emang temen yang baik” katanya sambil mengenakan sweater. Aku membayangkan seandainya aku jadi sweater, heheheh.. Usai makan nampaknya dia buru buru ingin masuk ke kamar.

Anne tidak menolak ketika aku menawarkan mengantarkannya. Di depan pintu kamar dia malah menawarkan aku masuk, pengen ngobrol katanya. Alamak, pucuk dicinta ulam tiba. Aku pura pura lihat jam. Masih jam besar 20.15. “Lain kali aja deh, gak enak kan ntar apa kata teman teman” kataku agak nervous tapi dalam hati aku berdoa, mudah mudahan dia tidak basa basi. “Cuek aja John, kita kan ada tugas bikin outline..” Memang kebetulan aku dan Anne satu group dengan 3 orang lainnya, tetapi tugas itu sebetulnya bisa dikerjakan besok siang. Akhirnya aku masuk, duduk di kursi.

Anne menyetel TV lalu naik ke ranjang dan dengan santai duduk bersila. “Gimana An, kamu udah punya gambaran tentang tugas besok?” kataku basa basi. “Belum tuh, males ah ngomongin tugas, mending ngobrol yang lain saja” Horee.. aku bersorak, pasti dia mau curhat nih. Bener juga. “John, gue jadi inget cowok gue yang perhatian kayak elo..sama bini elo juga begitu ya?” “Yah, Anne.. biasa sajalah, sama siapa siapa juga orang marketing harus baik dong, apa lagi sama cewe kayak elo.. hehehe..” “Tapi gue akhirnya mengerti kalau cowo perhatian itu gak hanya punya satu cewe, tul gak sih?” “Tergantung dong An, buktinya gue punya bini satu, hahaha..” “Tapi kayaknya elo juga punya cewe lain.. ya kan?” “Kok tau sih?” kataku pelan.

Aku jadi ingat Vina mahasiswi yang minta bantuanku menyelesaikan skripsinya dan akhirnya bisa tidur dengannya. Tapi sungguh, aku tidak merusaknya karena aku mengenalnya dengan cara baik baik dan dia tetap virgin sampai akhirnya menikah. “Stereotip saja, berbanding lurus dengan keramahan dan perhatiannya” katanya lagi dengan senyum yang genit. “Kenapa emang An, elo lagi ada masalah dengan cowo lo yang ramah itu?” “Justru itu John, gue lagi mikir mau putus sama dia. Eh, sori kok malah curhat..” “Santai aja An, setiap orang punya masalah dan banyak cara menghadapinya” kataku seolah psikolog kawakan. “Gue melihat dia jalan ama temen gue, dan kepergok di kosan temen gue itu” “Trus?” “Gue gak bisa maafin dia..” “Ya, sudah mungkin kamu masih emosi saja, santai saja dulu masih banyak pekerjaan. Toh kalau jodoh dia pasti pulang ke pangkuanmu..” kataku. “Kadang gue pengen balas aja, selingkuh sama yang lain, biar impas..” “Hmm.. tapi itu kan gak menyelesaikan?” “Biar puas aja..” Tiba tiba dia menangis.

Wah gawat nih, pikirku. Aku mendekat dan berusaha membujuknya. Lalu entah bagaimana ceritanya aku sudah memeluknya. “An, jangan nangis, entar orang orang pada dengar” Bukannya mereda, tangisnya malah makin keras. Kudekap dia sehingga tangisnya teredam di dadaku. Jantungku berdebar tak karuan. Telunjukku menyeka air matanya. Kupandangi wajahnya. Bodoh amat nih cowoknya, cewe cakep begini kok disia siakan pikirku.

Dan tanpa sadar aku mencium pipinya, dia melihatku dengan mata sayu lalu tiba tiba Anne membalas dengan kecupan di bibir. Wah, seperti keinginan gue nih, pikirku dalam hati.

Dan seperti kehilangan kontrol akupun membalas menghisap bibir mungil yang harum dan merekah itu. Anne membalas tidak kalah hotnya

Contents

Istriku Diperkosa Mbah Pijat Didepanku 1—1

Istriku Diperkosa Mbah Pijat Didepanku 2—19

Diperkosa oleh Dukun—39

Selingkuh dengan mahasiswi—61

Pembantu Nikmat—81

Bercinta dengan Wanita Setengah baya—99

평점 및 리뷰

2.9
리뷰 16개

이 eBook 평가

의견을 알려주세요.

읽기 정보

스마트폰 및 태블릿
AndroidiPad/iPhoneGoogle Play 북 앱을 설치하세요. 계정과 자동으로 동기화되어 어디서나 온라인 또는 오프라인으로 책을 읽을 수 있습니다.
노트북 및 컴퓨터
컴퓨터의 웹브라우저를 사용하여 Google Play에서 구매한 오디오북을 들을 수 있습니다.
eReader 및 기타 기기
Kobo eReader 등의 eBook 리더기에서 읽으려면 파일을 다운로드하여 기기로 전송해야 합니다. 지원되는 eBook 리더기로 파일을 전송하려면 고객센터에서 자세한 안내를 따르세요.