“Laki-Laki Memang Tidak Menangis, Tapi Hatinya Berdarah, Dik” seringkali menjadi konten di media sosial Buku Mojok dan beberapa toko buku online. Tapi Akhirnya dipakai untuk judul buku ini karena dirasa cocok mewakili isinya. Buku ini berisi kumpulan prosa pendek dari Almarhum Rusdi Mathari yang sempat dikirim ke Buku Mojok dan belum sempat dibukukan. Membaca buku ini seperti menyelami sisi lain Cak Rusdi. Melankolis, lembut dan begitu landai jika dibaca. Seperti seorang remaja yang sedang kasmaran pada cinta pertamanya, Cak Rusdi menulis prosa dalam buku ini.
RUSDI AMRULLAH ATAU RUSDI MATHARI lahir di Situbondo, 12 Oktober 1967 dan meninggal dunia di Jakarta pada 2 Maret 2018. Ia pernah bekerja sejumlah media, yakni wartawan lepas di Suara Pembaruan (1990–1994), redaktur InfoBank (1994–2000), detik.com, PDAT majalah Tempo (2001–2002), redaktur majalah Trust (2002–2005), redaktur pelaksana Koran Jakarta (2009–2010), redaktur pelaksana beritasatu.com (2010–2011), dan pemimpin redaksi VHR Media (2012–2013). Peserta crash program reportase investigasi ISAI Jakarta dan pernah mendapat beberapa penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga. Hingga akhir hayatnya, ia aktif menulis buku, esai untuk Mojok.co, dan status Facebook, serta mengasuh blog rusdimathari.com.