Aku percaya pada bahtera ini, percaya kita akan dapat melewati berbagai badai bersama. Tapi..., di sini, di waktu itu kamu malah meninggalkanku.
Sendiri dengan pikiran yang terus berbisik bahwa aku orang gila.
Di mana kamu? Kemana kamu akan membawa anak kita?
Mengapa kamu pergi? Di saat kaki ini tertahan oleh pasungan.
Aku menunggu. Terus menunggu.
Namun..., kamu tidak pernah datang membantuku lepas dari jeratan ini.
Kamu seorang pembohong, sayang.
Kamu penginkar janji.