Kemampuan negosiasi memang seringkali identik dengan hal-hal besar dan serius seperti bisnis, politik, kelompok-kelompok sosial, sampai masalah diplomasi antarnegara. Tapi, sebenarnya negosiasi berlangsung di hampir seluruh aktivitas manusia.
“Mengapa kita perlu negosiasi?” Barangkali pertanyaan itu lebih penting sebelum kita mencari tahu bagaimana negosiasi yang efektif. Apapun strateginya, seorang negosiator yang andal bisa membuat kesepakatan agar semua pihak yang terlibat mendapat solusi yang sama-sama menang (win-win solution).
Konon, antara laki-laki dan perempuan memiliki gaya negosiasi yang berbeda. Ada juga hal-hal yang sebaiknya dihindari saat negosiasi berlangsung. Apa saja itu? Temukan jawabannya di buku ini. Selamat membaca.
Restia Ningrum lahir di Wonogiri, 24 Mei 1992. Setelah lulus S1 dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2016, kemudian ia sempat tinggal di Jogja selama beberapa bulan. Saat ini, penulis berdomisili di Solo dan bekerja sebagai content writer di Lembaga Pelatihan Bisnis. Bersama beberapa temannya, perempuan yang kerap disapa Restia ini sedang membangun Ublik.id, sebuah platform media daring yang fokus membagikan konten positif untuk anak muda Indonesia.
Karya-karya Restia yang pernah terbit meliputi Kumpulan Puisi Metafora Matematika (UB Press, 2014), Langit Lazuardi (UB Press, 2015), Antologi Mengeja Cahaya Surga (Ar-Rijal Publishing), Kerja Produktif Bukan Sibuk Kerja (Penerbit AHI, 2017), Being Less Sensitive Person (Penerbit AHI, 2017), Being an Amazingly Creative Person (Penerbit AHI, 2017), Cara Ampuh Menjadi Pribadi yang Diterima & Disukai di Manapun dan Kapanpun (Penerbit AHI, 2017), Novel Malaikat Ketiga (Stiletto Book, 2018), dan beberapa yang esai pernah dimuat di Koran Sindo.
Apabila Anda ingin mengenalnya lebih jauh, penulis dapat dihubungi melalui alamat surel; [email protected], Instagram; @restia.ningrum, atau Whatsapp; 0823-2889-7598.