Penggunaan obat antipsikotik haloperidol pada pasien skizofrenia merisiko menimbulkan Diabetes Melitus dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi dibanding dengan masyarakat umum. The Homeostasis Model Assessment (HOMA), merupakan salah satu gold standard yang dapat digunakan untuk menilai derajat insulin resistance (HOMA-IR) dan β-cell function (HOMA-β), sehingga dapat digunakan untuk pencegahan dan penatalaksanaan prediabetik dan DMT2, terutama untuk individu yang berisiko tinggi.
Haloperidol dapat memengaruhi aktivitas listrik pada sel beta pankreas yang memberi efek toksik pada permeabilitas kalium, sehingga memengaruhi eksositosis insulin. Semakin lama penderita skizofrenia menggunakan haloperidol, maka kemungkinan disfungsi sel beta dan kecenderungan hiperglikemia semakin tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan HOMA-β pada pasien baru, sebelum menggunakan haloperidol untuk mengetahui kapan mulai terjadi disfungsi sel beta, sebagai deteksi dini terhadap disfungsi sel beta untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari DMT2.
Rahmawati, S.Kp., M.Kes., perempuan yang lahir di Pinrang, 04 April 1975. Saat ini penulis adalah dosen di Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar sejak Desember 2019. Sebelumnya pada tahun 1997-2019, penulis adalah dosen di Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar. Penulis menyelesaikan studi diploma tiga keperawatan di Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar pada tahun 1996. Selanjutnya pada tahun 1998-2000 penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung Jawa Barat. Pada tahun 2018-2010, penulis melanjutkan studi di S2 Biomedik jurusan fisiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Selain sebagai dosen, penulis juga aktif di gugus kendali mutu FKIK Universitas Muhammadiyah Makassar.