Puisi Saku: Manusia-Manusia Kini
Par šo e-grāmatu
Saya tak tahu judul Puisi Saku berasal dari mana, hanya lintasan pikiran saja. Bahkan, tak ada filosofis-filosofisnya sama sekali (mungkin). Padahal, jika melihat buku ini, ukurannya 14 x 20 cm, hampir seukuran A5. Bukankah itu agak besar jika dibandingkan dengan ukuran saku?
Puisi-puisi di bawah ini tak hanya soal perenungan, tetapi juga (sebagian besarnya) malah lintasan pikiran. Kilatan-kilatan itu ditulis di media terdekat. Santai saja, bagi pendaras filsafat Islam, ini bukan konsep kilatan ala iluminasi filsuf Suhrawardi.
Vērtējumi un atsauksmes
Par autoru
Viki Adi Nugroho, asli Cilacap dan menikahi seorang putri Lampung. Saat ini tinggal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Merupakan lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sampai kini masih terus tertarik dengan dunia buku.
Aktif di gerakan mahasiswa ketika masih ngampus. Minatnya pada pengetahuan telah mengantarkan dirinya pada dunia pustaka (literasi) hingga ditubuhkan Gaza Library Publishing bersama tiga kawannya.
Buku yang telah ditulis, antara lain: Recharge Semangat Dakwah (2017), Untukmu Muslim Negarawan (2018), Serial Inspirasi (2019), Menggembirakan Jiwa (2019), Bahagia yang Sederhana (2020), KAMMI at The Crossroads (2020), Pada Sebuah Bahtera Politik (2021), 27 Esai yang Bertutur (ebook, 2021), Jalan Berliku di Balik Sebuah Buku (2022), Makrifat Keindahan (2023), dan Mereka Saja Menyerah, Apa Lagi Saya? (2024). Karya lainnya ialah enam buku antologi (esai) bersama Jaringan Penulis Gaza (JPG) dan puluhan suntingan buku. []
