Praktik-Praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa

· Universitas Brawijaya Press
5,0
2 mnenji
E-knjiga
196
Strani
Ocene in mnenja niso preverjeni. Več o tem

O tej e-knjigi

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, sehingga disebut sebagai Mega biodiversity country. Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia terjadi pada berbagai tingkatan seperti genetik, spesies dan ekosistem. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia juga memiliki keanekaragaman yang tinggi dalam hal suku bangsanya. Keanekaragaman suku bangsa juga mencerminkan keanekaragaman budaya yang disertai kearifan-kearifan lokal (indigenous knowledge) dalam memanfaatkan dan mengelola alam lingkungan dengan konsep konservasi. Kearifan lokal merupakan upaya masyarakat yang didasarkan pada pengalaman, kebutuhan, pemahaman dan pengetahuan mengenai lingkungan yang turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu pulau yang ada di Indonesia yang memiliki kearifan lokal adalah Jawa. Masyarakat di Jawa komprehensif dan holistik dalam memandang lingkungan. Pandangan hidup ini tercermin dalam berbagai bentuk, seperti kesenian, perlakuan terhadap unsur-unsur alam, falsafah-falsafah luhur serta tatacara dalam mengelola agroekosistem. Salah salah satu kesenian yang paling popular khususnya bagi masyarakat Jawa adalah wayang kulit, di dalam cerita-cerita wayang ini tergambar nilai-nilai dan harapan masyarakat Jawa mengenai kondisi alam yang ideal antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan di dalamnya, kondisi tersebut sering diungkapkan dengan istilah Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharjo. Selain itu juga terdapat falsafah-falsafah luhur yang menjelaskan bahwa hakikat tugas manusia hidup itu salah satunya adalah melakukan upaya pelestarian lingkungan yaitu sangkan “paraning dumadi, manunggaling kawulo gusti dan memayu hayuning bawono”.

Masyarakat di Jawa merupakan masyarakat yang memiliki budaya pertanian. Dalam mengelola tanaman, masyarakat Jawa telah mengenal klasifikasi lahan. Klasifikasi lahan ini berdasarkan karekteristik tanaman yang akan ditanam. Pembagian lahan tersebut meliputi sawah, pekarangan, tegalan. Selain itu mereka juga mengenal berbagai jenis musim yang didasarkan pada fenomena alam. Adanya klasifikasi lahan dan pengenalan musim ini, secara tidak langsung telah memunculkan upaya konservasi terhadap tanaman, dimana sawah sebagai tempat konservasi tanaman pertanian utama. Pekarangan sebagai tempat konservasi tanaman buah, tanaman hias, kayu-kayuan dan tanaman obat, sedangkan tegal sebagai tempat konservasi tanaman yang tahan kering.

Di Jawa terdapat masyarakat-masyarakat adat yang memiliki kearifan lokal dalam mengelola lingkungan. Salah satu masyarakat adat tersebut adalah masyarakat Baduy dan Tengger. Masyarakat Baduy merupakan masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya harus berpedoman kepada buyut pikukuh karuhun. Pikukuh-pikukuh karuhun tersebut erat kaitannya dalam mengelola lingkungan termasuk dalam pelesatarian plasma nutfah terutama tanaman padi-padian lokal, sedangkan masyarakat Tengger dikenal sebagai salah satu suku yang dapat dijadikan sebagai pusaka saujana atau acuan dalam mengelola lingkungan.

Ocene in mnenja

5,0
2 mnenji

O avtorju

Purnomo, S. Si. lahir di Blitar, 25 Desember 1988, anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ponimin (Alm) dan Ibu Sri Muin (Alm). Penulis menyelesaikan pendidikannya di SDN Bacem IV, SLTP 1 Ponggok, SMA 1 Ponggok, Kabupaten Blitar. Pendidikan di perguruan tinggi diselesaikan di Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang. Selama dalam pendidikan, penulis sempat aktif dalam kegiatan keorganisasian, seperti menjadi Koordinator Desa Kuliah Kerja Nyata Konservasi (KKN-K) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS), Kepala Staf Logistik Resimen Mahasiswa 803 (2008/2009) dan Kepala Urusan Personalia Resimen Mahasiswa (2009/2010). Selain itu penulis sempat menjadi asisten praktikum dan kegiatan kepanitiaan nasional maupun internasional seperti CEI (Caretakers of The Environment International Conference), Seminar nasional Potensi Migas dan Antisipasi Bencana di Jawa Timur, Kursus Pelatih Nasional (SUSPELATNAS) Resimen Mahasiswa, Pelatihan Pencuplikan dan Pengawetan Hewan untuk Guru Biologi SLTA se-Jawa Timur, Pelatihan Penelitian Padi Sawah Organik untuk Guru dan Siswa SLTA/MA se-Malang Raya.

Penulis pernah bekerja dalam rangka restorasi Danau Ranu Pani, proyek kerjasama Univeristas Brawijaya dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) (2011), membantu penelitian serangga di lahan Agroforestri Porang serta sejumlah penelitian lainnya. Selain itu penulis juga merupakan anggota PTTI (Perhimpunan Taksonomi Tumbuhan Indonesia).

Ocenite to e-knjigo

Povejte nam svoje mnenje.

Informacije o branju

Pametni telefoni in tablični računalniki
Namestite aplikacijo Knjige Google Play za Android in iPad/iPhone. Samodejno se sinhronizira z računom in kjer koli omogoča branje s povezavo ali brez nje.
Prenosni in namizni računalniki
Poslušate lahko zvočne knjige, ki ste jih kupili v Googlu Play v brskalniku računalnika.
Bralniki e-knjig in druge naprave
Če želite brati v napravah, ki imajo zaslone z e-črnilom, kot so e-bralniki Kobo, morate prenesti datoteko in jo kopirati v napravo. Podrobna navodila za prenos datotek v podprte bralnike e-knjig najdete v centru za pomoč.