Poskolonialisme dalam Sastra Amerika: Komodifikasi Sejarah Politik Identitias dan Rasialisme Kontemporer

· UGM PRESS
5.0
Maoni moja
Kitabu pepe
240
Kurasa
Ukadiriaji na maoni hayajahakikishwa  Pata Maelezo Zaidi

Kuhusu kitabu pepe hiki

Kajian poskolonial sudah tidak asing lagi dalam analisis sastra dan budaya, tetapi tidak dengan studi Amerika. Analisis ini masih sangat langka, setidaknya di Indonesia. Bahkan, ada yang menyebutkan studi poskolonial tidak cocok untuk studi Amerika karena di sana masyarakat poskolonial tidak eksis. Teori-teori poskolonial yang muncul dipandang hanya cocok untuk membedah permasalahan Timur dan Barat—dalam hal ini masalah kolonialisme dan warisan kolonialisme Eropa dan Asia ataupun Afrika. Sebuah hipotesis yang memandang teori seperti Orientalisme yang memang lahir dari permasalahan Barat dan Timur dipandang kurang tepat dalam menelaah persoalan Amerika. Namun, pemikiran baru dalam Pengkajian Amerika yang mulai mengkritisi nasionalisme “nation state” di negara itu mulai menguak tabir kolonialisme dan poskolonialisme. Pembedaan antara identitas official dan tidak official meminggirkan identitas nasional lainnya yang ada dan hidup di Amerika, di antaranya identitas ChicanoBlack American, dan Native American atau Indian, yang sudah berlangsung lama. Kritik terhadap nasionalisme ini kemudian melahirkan teori dan metode baru, yakni transnasional dan posnasional dalam pengkajian Amerika.

Buku ini disusun dalam enam bagian, bagian pertama pendahuluan. Bagian ini menjelaskan mengenai peristiwa perbudakan yang terjadi sejak era antebellum yang masih diresepsi dalam sastra Amerika hingga kini. Bagian kedua berisi uraian selintas mengenai genealogi perbudakan orang kulit hitam dan munculnya sastra perbudakan. Pemaparan ini dapat memberikan kejelasan bukan saja kronologi perbudakan, melainkan juga lahirnya genre dalam sastra Amerika yang disebut sebagai slave Narrative. Bagian ketiga memerikan poskolonialisme dalam novel-novel yang ditulis oleh penulis kulit hitam. Kepingan ini mengeksplorasi sudut pandang orang kulit hitam dalam melihat dan membentuk identitasnya. Bagian keempat mengulas poskolonialisme dalam novel-novel perbudakan yang ditulis oleh penulis kulit putih. Bagian kelima mendeskripsikan potret ambivalensi terhadap rasialisme di awal abad dua satu melalui pencitraan identitas orang kulit hitam, baik yang muncul dalam novel penulis kulit putih maupun penulis kulit hitam. Bagian terakhir menutup dan menyimpulkan semua pembahasan pada beberapa bab sebelumnya.

Ukadiriaji na maoni

5.0
Maoni moja

Kadiria kitabu pepe hiki

Tupe maoni yako.

Kusoma maelezo

Simu mahiri na kompyuta vibao
Sakinisha programu ya Vitabu vya Google Play kwa ajili ya Android na iPad au iPhone. Itasawazishwa kiotomatiki kwenye akaunti yako na kukuruhusu usome vitabu mtandaoni au nje ya mtandao popote ulipo.
Kompyuta za kupakata na kompyuta
Unaweza kusikiliza vitabu vilivyonunuliwa kwenye Google Play wakati unatumia kivinjari cha kompyuta yako.
Visomaji pepe na vifaa vingine
Ili usome kwenye vifaa vya wino pepe kama vile visomaji vya vitabu pepe vya Kobo, utahitaji kupakua faili kisha ulihamishie kwenye kifaa chako. Fuatilia maagizo ya kina ya Kituo cha Usaidizi ili uhamishe faili kwenye visomaji vya vitabu pepe vinavyotumika.