Di tengah-tengah kesalehan global yang bersemangat, di atas lautan luas kesakralan, Denmark dan Swedia mengapung layaknya perahu kecil kehidupan sekuler yang bertahan, yang di dalamnya sebagian besar orang tidak religius dan tidak menyembah Yesus atau Wisnu, tidak memuja naskah-naskah suci, tidak beribadah, serta tidak memercayai dogma esensial agama-agama besar di dunia. Orang-orang di dalamnya menunjukkan bahwa penyembahan Tuhan bisa melemah, doa bisa berhenti, dan Injil bisa tidak dipelajari, tetapi manusia tetap bisa memperlakukan orang lain dengan sopan, sekolah dan rumah sakit masih bisa berjalan lancar, kejahatan bisa tetap minim, bayi-bayi dan lansia bisa menerima semua perawatan dan perhatian yang mereka butuhkan, perekonomian bisa berkembang, polusi bisa tetap diminimalisir, denda tilang bisa dibayar, dan anak-anak bisa dicintai dalam rumah yang aman dan hangat.
Buku ini menelusuri dengan lebih mendalam dan berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa masyarakat tertentu tidak religius di dunia yang saat ini sangat religius.