Pergulatan Intelektual Membela Demokrasi: Setangkai Kesaksian Sosok A. E. Priyono

Buku ini menapaki jejak perjalanan dan pemikiran A.E. Priyono tentang Islam, HAM, dan demokrasi. Para cendekiawan Indonesia yang menekuni kajian keislaman, HAM, dan demokrasi berhutang budi kepada sosok A.E. Sebab, A.E.-lah yang memperkenalkan buku-buku penting ketiga kajian kontemporer tersebut, lewat buku-buku yang diterjemahkan dan dieditorinya. Lebih dari itu, kemudian dia dikenal sebagai peneliti dan intelektual berintegritas sampai akhir hayatnya.

Buku ini memuat tema-tema menarik, antara lain, Sang Perajut Intelektual-Aktivis Kerakyatan, Setangkai Kesaksian untuk Penyayang Keluarga, dan Kesetiaan Sahabat di Jalan Sepi Intelektual. Buku ini merupakan salah satu judul dari dwilogi buku lainnya, yang berjudul Menolak Matinya Intelektualisme: Jejak Perjalanan dan Pemikiran A.E. Priyono.

“Di tengah bertahun-tahun gejolak dan kemelut panjang Era Upaya Reformasi, tak sekalipun Bung A.E. Priyono terkesan sebagai pemburu kekayaan atau kedudukan. Penampilannya senantiasa bersahaja. Maka kontribusi pemikirannya perihal HAM dan demokrasi bersinar lebih cemerlang berkat ketulusan bakti dan asketisme intelektualnya.”

--Mochtar Pabottingi, Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

“Buku ini harus dibaca oleh siapa saja, apalagi kalau merasa memiliki perjuangan demokrasi di Indonesia. Orang partai politik juga harus baca. Peran intelektual seperti A.E. penting. Ia kritis terhadap partai-partai politik, tapi tidak anti-partai. Bacalah buku ini.”

--Wanda Hamidah, Aktivis Mahasiswa 1998

[Politik, Essay, A.E. Priyono, Usman Hamid, Expose, Mizan Publishing]