Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis
Bu e-kitap hakkında
Melihat realitas tersebut, perlu ada peran dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor UMKM sehingga dapat lebih mandiri dan berdaya. Peran dari berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, perbankan, perguruan tinggi, dan berbagai asosiasi bisnis lainnya sangat diperlukan untuk mendorong pemberdayaan sektor UMKM ini. Perguruan tinggi memiliki peran sebagai lembaga inkubasi bisnis yang dapat mendorong dan memberikan produk-produk inovasi teknologi serta pendampingan kepada para pelaku UMKM. Fungsi-fungsi technopreneurship dalam pengembangan UMKM diharapkan mampu dilakukan oleh perguruan tinggi. Sebagai perguruan tinggi, Universitas Gadjah Mada juga dituntut memainkan peran penting di dalamnya. Tulisan dalam buku ini mengupas mengenai kompleksitas permasalahan UMKM dan peran Universitas Gadjah Mada khususnya LPPM dalam pengembangan UMKM. Secara singkat, buku ini memuat definisi UMKM, peran strategis UMKM dalam perekonomian nasional dan tantangan UMKM di era global, permasalahan-permasalahan UMKM, peran technopreneurship dalam pengembangan UMKM di Indonesia, strategi pengembangan UMKM, serta langkah-langkah yang telah dilakukan LPPM UGM dalam pengembangan UMKM. Buku ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM, memberikan inspirasi dalam pengelolaan UMKM, serta dapat menggugah partisipasi dari berbagai lembaga lain untuk ikut bersama-sama mendorong pengembangan UMKM.
Kullanıcı puanları ve yorumlar
Yazar hakkında
Rachmawan Budiarto, S.T., M.T. Lahir di Yogyakarta, 23 September 1971. Memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM tahun 1995. Pascasarjana UGM di bidang Teknik Pantai diselesaikannya dengan cum-laude tahun 1998. Mulai 2010 ia menempuh program S-3 Teknik Mesin UGM guna memperdalam keandalan teknologi energi terbarukan. Dosen Teknik Fisika, Fakultas Teknik ini konsentrasi pada konservasi energi dan energi baru terbarukan. Sejak 1998 aktif di Pusat Studi Energi. Beliau juga aktif dalam puluhan kegiatan terkait energi terbarukan, kebijakan energi, kewirausahaan, regional economic development, dan hankam.
Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng. Lahir di Yogyakarta, 6 Juni 1967. Memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM pada tahun 1992. Kemudian memperdalam keilmuan teknik nuklir dan memperoleh gelar Master of Engineering pada Department of Nuclear Engineering, Kyoto University pada tahun 1996. Dosen Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik ini pernah mendapatkan predikat Dosen Berprestasi UGM pada tahun 2003. Aktif dalam beberapa organisasi internasional, seperti International Association for Continuing Engineering Education (2010–2012) dan beberapa kali mendapatkan hibah inovasi pembelajaran. Bidang yang ditekuni adalah pengelolaan limbah radioaktif, termasuk keamanan nuklir serta penjaminan kualitasnya.
Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si. Lahir di Sleman, 8 Juli 1978. Sehari-hari menjadi dosen di Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol UGM. Lulus S-3 Sosiologi, Fisipol UGM tahun 2012. Jabatan akademik yang pernah dimiliki adalah Asisten Dekan Bidang Akademik Fisipol UGM 2012, Ketua Program Studi Pembangunan Sosial (2013–sekarang). Konsentrasi terhadap isu-isu mengenai ekonomi kerakyatan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta menjadi tenaga pendamping untuk Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi tahun 2013–2014. Beberapa publikasi yang dihasilkan, misalnya “Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai Pemberdayaan” (2003), “Quo Vadis Petani Indonesia, Terhempasnya Anak Bangsa dari Sektor Pertanian” (2006), “Evo Morales Presiden Bolivia Menentang Arogansi Amerika” (2007), “Ekonomi Rakyat dalam Pusaran Pasar Bebas” (2009), “Potret Kehidupan Pembatik di Lasem, Rembang” (2010), dan “Strategi Perempuan Tangguh Bencana” (2012). Aktif menulis juga di media massa khususnya terkait isuisu UMKM. Di luar kegiatan akademik, ia aktif juga di berbagai organisasi, misalnya anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, anggota Forum Pemantau Independen Kabupaten Sleman (2013–sekarang), dan Dewan Pakar Jenderal Sudirman Center.
Dr. Puji Astuti, M.Sc., Apt. Lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, 28 Agustus 1973. Gelar S-1 diperoleh dalam bidang Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi UGM tahun 1997 yang dilanjutkan dengan profesi Apoteker di tahun 1998. Memperdalam ilmu tentang obat dan memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.) pada bidang Bioteknologi Farmasi di University of New South Wales, Australia pada tahun 2003. Gelar Doctor of Philosophy diperoleh dari University of Queensland, Australia pada tahun 2010. Selain menjadi dosen Fakultas Farmasi UGM, beliau saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Pengelolaan TTG, UMKM, dan RCE on ESD, LPPM UGM, serta aktif dalam program pemberdayaan masyarakat melalui usaha berbasis herbal pada masyarakat pengolah lahan Gama Herbal di Imogiri dan Mangunan.
Prof. Dr. Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.S.E. Lahir di Denpasar, Bali, 2 September 1958. Gelar sarjana diperoleh dalam bidang Teknik Mesin pada Fakultas Teknik UGM tahun 1985. Memperdalam ilmu dan memperoleh gelar Master of Science in Engineering (M.S.E.) di Mechanical Engineering, Michigan University, Amerika Serikat pada tahun 1990. Gelar Doktor-Ingenieur diperoleh dari Technische Universitat Clausthal, Jerman pada tahun 1997. Selain menjadi dosen pada Jurusan Teknik Mesin dan Industri, beliau menjabat sebagai Ketua Program Studi S-1 Teknik Mesin UGM dari tahun 2011 sampai sekarang. Hingga saat ini, beliau aktif dalam pekerjaan-pekerjaan pengembangan teknologi dan inovasi yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian, dan swasta.
Mohammad Munif Ridwan. Menyelesaikan Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (1996). Pernah menjabat sebagai Operation and Service Manager pada sebuah bank syariah di Yogyakarta. Selain bergelut di dunia perbankan, ia juga aktif memberikan pelatihan tentang perbankan syariah, menjadi narasumber talk show tentang perbankan syariah di beberapa radio, serta menulis di beberapa media massa tentang topik-topik perbankan syariah.
Bambang Susilo D.
