Panduan Sholat Rosulullah 1
Осы электрондық кітап туралы ақпарат
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat” (HR. Bukhari no.631).
Hadits ini kita dituntut untuk mengikuti tata cara shalat seperti yang dilakukan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun seiring perjalanan waktu, umat ini semakin jauh dari petunjuk Nabi terutama dalam perkara shalat. Beberapa kekeliruan yang diperlihatkan oleh sebagian jama’ah shalat, seperti melewati di depan orang shalat, berpakaian tipis atau ketat saat shalat, tidak tuma’ninah (shalat kilat), makmum masbuq tidak langsung mengikuti gerakan imam, tercium bau mulut, tidak memakai penutup kepala, menampakkan aurat, berlarian agar tidak masbuq, menoleh, tidak sujud sahwi karena lupa dan kekeliruan lainnya.
Gambaran inilah yang menjadi sebab alasan utama buku ini disusun dengan sistematik agar mudah dipahami pembaca dan bisa langsung dipraktekkan. Khusus bagi Anda pecinta sunnah nabi tentunya buku panduan ini menjadi pilihan utama. Di sini pembaca akan mengenal cara nabi shalat, baik dari ucapan beliau dan gerakan beliau saat shalat.
Buku ini menyuguhkan panduan praktis dan disuguhi dengan landasan hukum yang shahih dari hadits Nabi. Kami memulai dari bab pengertian shalat serta keutamaan shalat agar menjadi penggerak bagi yang masih bermalas-malasan dalam shalat. Buku ini disusun dengan metode praktek langsung dari mulai bab wudhu, takbiratul ikhram hingga diakhiri salam. Kami juga menyuguhkan beberapa bab yang kami anggap penting sebagai pelengkap dalam perkara shalat, seperti :
Syarat sah shalat
Rukun shalat
Kewajiban di dalam shalat.
Hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat.
Sunnah-sunnah shalat
Pembatal shalat
Jenis-jenis shalat sunnah beserta cara pelaksanaannya. Baik shalat tahajud, shalat dhuha, shalat taubat, shalat sunnah rawatib, shalat istisqa, shalat istikharah, shalat gerhana, shalat idul fitri dan idul adha dan lain-lain.
Shalat orang sakit.
Apa yang dilakukan jika lupa jumlah rakaat, kurang rakaat dan sebagainya.
Kekeliruan orang shalat
Cara shalat berjamaah
Bagaimana azan yang benar.
Tutorial shalat dengan scan QR. Code pada bagian akhir buku.
Dan tak kalah pentingnya buku ini juga memuat fatwa para ulama tentang shalat dari para ulama sunnah yang sangat mumpuni dalam bidangnya. Hampir semua bagian pada buku ini disisipi pandangan ulama sehingga dapat memberi manfaat kepada para pembaca untuk mengambil faedah yang banyak. Semoga kita semua bagian dari penyeru kepada jalan kebaikan melalui penyebaran ilmu shalat yang shahih.
Бағалар мен пікірлер
Авторы туралы
Sekilas Tentang Penulis
Imam Abu Wafa lahir di Brebes, Jateng. Kini ia berprofesi sebagai guru di salah satu dayah modern di kota Lhokseumawe, Aceh. Dan kini ia dikaruniai oleh Allah dengan dua anak perempuan yang mereka berdua sudah bersekolah d sekolah dasar. Di tengah kesibukannya sebagai guru dan kepala rumah tangga, ia menyempatkan untuk menulis sebagai perwujudan tindakan nyata membatu umat memahami agama yang mulia ini.
Awal pendidikan ia tempuh mulai dari sekolah dasar di SD Pasarbatang II selama enam tahun, kemudian melanjutkan ke SLTP selama tiga tahun, lalu melanjutkan studinya di MAN selama tiga tahun. Pada saat duduk di madrasah aliyah ia pernah dipilih sebagai pengurus OSIS MAN dengan menjabat ketua bidang ketakwaan. Ia mulai berkecimpuh di dunia organisasi pada saat ia duduk di bangku kelas dua aliyah. Disamping kesibukannya sebagai pelajar, ia juga mengikuti kegiatan ketangkasan pramuka guna menjadi anak yang disiplin.
Selama masa duduk dibangku sekolah madrasah, ia juga menyempatkan bersekolah agama di salah satu pondok pesantren daerah Brebes yang bernama Ponpes Darul Abrar Pasarbatang. Ia menempuh pendidikan di pondok ini kurang lebih tiga tahun dengan mempelajari berbagai cabang ilmu agama, seperti Ilmu Sharaf, Nahwu, Mushtalahul Hadits, Ahlak, Fikih, Akidah, Tajwid, Ilmu Tafsir dan lain-lain. Pembelajaran di pondok ini mulai dari pukul 17.00 hingga pukul 20.00 tiap harinya selain hari Jumat. Kemudian ia bersama teman-temannya mengikuti kegiatan ektra tambahan hingga pukul 23.00 seperti pelajaran Sharaf dan Nahwu bersama kyai Sya’rani hafidahullah ta’ala.
Menurutnya banyak kenangan manis dan pahit selama belajar di Pondok pesantren ini. Kenangan yang paling indah sampai saat ini ialah kesan duduk-duduk bermajelis bersama kyai Sya’rani. Meskipun beliau terbilang keras dalam mendidik dan penulis sering kena teguran, namun hal itu menjadi kesan tersendiri baginya. Sehingga melalui tangan kyai ini penulis bersama tiga temannya berhasil menamatkan buku karangan Kyai tentang ilmu sharaf hingga 36 bab. Penulis selama menempuh pendidikan di pondok pesantren juga dipercaya oleh kyai pernah menggantikan dirinya ketika tidak berada di tempat untuk mengajar di kelas. Penulis dan teman sekelasnya adalah santri Kyai Sya’rani sebagai generasi yang berhasil menamatkan kitabnya. Beliau sangat bangga dengan keberhasilan keempat santrinya agak penulis merasa malu ketika mengetahui namanya disebutkan di halayak jamaahnya.
Setelah mendapat keridhaan dari orang tua dan kyai kemudian ia melanjutkan pendidikan di MAIS (Ma’had Aly Imam Syafii) Cilacap, Jateng. Ia menempuh pendidikan di sekolah tinggi ini selama tiga tahun dan kewajiban mengabdi selama satu tahun. Ia menghabiskan pengabdian sebagai guru Dayah Ihyaus Sunnah di kota Lhokseumawe, Aceh. Selama satu tahun penuh penulis mengfokuskan dirinya untuk pengabdian dan tidak pernah kembali ke ma’hadnya hingga selesai pengabdian.
Setelah mengambil ijazah dari sekolah tingginya iapun kembali lagi ke Aceh untuk melanjutkan profesinya sebagai guru. Dan di profinsi inilah ia mendapatkan banyak pengalaman mendidik dan skill baik pada masa sekolah maupun setelahnya. Adapun kegiatan pelatihan atau skill atau pengalaman yang pernah diikutinya, antara lain :
