Nyarkub: Menyulam Silam
Um þessa rafbók
Buku Nyarkuh Menyulam Silam ini tujuan utamanya adalah mengenalkan tokoh bersejarah khususnya di Nusantara. Kedua, tujuannya adalah menunjukkan di mana letak makam orang-orang tersebut. Karena kadang bahkan seringkali kita mengenal nama seorang tokoh tapi tidak mengetahui di mana letak posisi makamnya. Ketiga, mengingatkan kembali terhadap tokoh-tokoh bersejarah agar senantiasa makamnya dirawat sebagai bukti otentik mereka pernah berjasa dalam kehidupan bangsa.
Hadirnya buku ini juga memiliki harapan agar menjadi tambahan pengetahuan untuk masyarakat umumnya dan pemerhati sejarah, meminjam bahasa Gus Dur, kita masih membutuhkan bacaan tambahan dalam melihat bacaan sejarah yang non-mainstream. Karena jika boleh jujur, dibalik latar belakang sebuah sejarah terdapat berbagai macam kecenderungan dan proyeksi yang sangat mempengaruhi jalannya sejarah. Selain itu juga mengisi kekosongan serta menghidupkan lagi harta karun kesejarahan yang ada di Indonesia.
Einkunnir og umsagnir
Um höfundinn
M. Lutfi Ghozali, S. Ud, dilahirkan di Ambulu salah satu pusat kecamatan di pantai pesisir selatan kabupaten Jember. Sejak Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Dasar (SD) diboyong orang tuanya pindah untuk mencari penghidupan di Sidoarjo.
Perjalanannya di mulai tahun 2001-2010 ketika Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTsN) di Tambakberas Jombang lalu meneruskan ke salah satu institusi pendidikan di Pond. Pest. Bahrul Ulum yang memiliki jenjang terlama yakni 6 tahun (dengan catatan apabila masa belajarnya lancar alias tidak tersendat naik kelas). Lembaga pendidikan itu bernama Madrasah Mu’allimin Mu’allimat 6 th (MMA BU).
Setelah purna pendidikan formal di Tambakberas, dilanjutkan nyantri ke kampus seorang tokoh santri asal Jombang Cak Nur (Prof. Nurcholish Majid), yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan, gedung kampus yang juga menjadi rumah bak pondok untuk beberapa tahun. Tidak memiliki pengalaman kerja yang “WOW” karena banyak dihabiskan berjalan dan tabarrukan di pelosok-pelosok daerah di beberapa titik tanah Kahyangan Pasundan.
Setelah berumahtangga sekarang berdomisili lagi di Sidoarjo bersama istri dan anak. Sesekali menemani komunitas kawan, kumpulan bapak-bapak, dan kumpulan ibu-ibu untuk sekedar ngobrol dan ngaji. Tapi aktifitas seringnya tetap Nyarkub keliling daerah untuk menyapa para Sholihin yang ada. Dan menjadi “pengawal” berziarah untuk beberapa perorangan, kalangan atau komunitas.
Silahkan menyambung komunikasi lewat Facebook Lutfi Ghozali Muhammad atau menghubungi lewat email [email protected]. Jika komunikasi tersambung barangkali di lain kesempatan bisa Nyarkub bersama.
Salam Salim.
