Dalam konteks buku ini menyajikan beberapa aspek, antara lain yaitu: peran kearifan lokal sebagai simpul pertemuan lintas agama, kepercayaan, dan warga yang menghilangkan eksklusivitas; resolusi konflik yang bersifat non-koersif dan non-struktural; serta menjadi sumber inspirasi kebersamaan, memupuk solidaritas, dan melawan potensi ancaman terhadap solidaritas komunal.
Selanjutnya, tipologi pemahaman agama masyarakat adalah Tantularisme: model pluralisme agama yang menganggap agamanya yang paling baik daripada yang lain tanpa meniadakan nilai dan kebaikan agama yang lain. Dialog antar agama dianggap tidak diperlukan karena tingginya kesadaran toleransi dan kerukunan antar umat beragama, sementara pemindahan agama dianggap sebagai persoalan biasa karena semua agama mengajarkan kebaikan.
Interaksi sosial bersifat asimilatif, menunjukkan peleburan kebudayaan melalui perbedaan, interaksi intensif, dan proses saling menyesuaikan.
Buku ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana kearifan lokal dan interaksi sosial asimilatif dalam membentuk model moderasi beragama yang unik, di mana kearifan lokal menjadi pilar utama dalam mencapai pemahaman agama yang inklusif.
Nurul Huda lahir di Lamongan pada tanggal 14 Juni 1978. Saat ini penulis tinggal di Banjarsari-Trucuk-Bojonegoro. Pendidikan tinggi ditempuh mulai dari S-1 di Ahwal Syakhsiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya (lulus 2006), S-2 Magister Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya (lulus 2010), dan meraih gelar Doktor dari Program Doktor Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung (lulus 2017). Aktivitas penulis saat ini selain mengajar pada Unugiri Bojonegoro, Wakil Rektor Unugiri Bojonegoro, Asesor BAN-PT, Ketua Baznas Bojonegoro, Dekan Fakultas Syariah IAI Sunan Giri Bojonegoro, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa. Selain menempuh pendidikan formal, penulis juga pernah mengenyam pendidikan nonformal di Ponpes Maslakul Huda Kajen Pati (1989-1997). Jalin kerja sama dengan penulis via surel [email protected].
Imroatul Azizah lahir di Brebes pada tanggal 11 Agustus 1973. Saat ini penulis tinggal di Kapas Bojonegoro. Pendidikan tinggi ditempuh mulai dari S-1 di Prodi Muamalah Jinayah (MJ-Fakultas Syariah) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (lulus 1996), S-2 Magister Hukum Islam/konsentrasi Muamalah UIN Sunan Kalijaga (lulus 2001), dan meraih gelar Doktor dari Program Doktor Dirosah Islamiyah/Hukum Islam UIN Sunan Ampel Surabaya (lulus 2014). Aktivitas penulis saat ini sebagai dosen Prodi Ekonomi Syariah FEBI dan Sekprodi Program Doktor Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya, dosen di Unugiri Bojonegoro, Asesor BAN-PT, Sekretaris 3 DPW IAEI Jawa Timur, Sekretaris Forum Komunikasi Dosen Peneliti (FKDP Indonesia), dan Anggota Komisi Fatwa MUI Bojonegoro. Selain menempuh pendidikan formal, penulis juga pernah mengenyam pendidikan nonformal di Ponpes Alhidayat Lasem Rembang (1988-1991) dan PP Al-Munawwir Komplek Nurussalam Krapyak Yogyakarta (1991-2000). Jalin kerja sama dengan penulis via surel: [email protected].
Burhantut Diyana lahir di Tuban pada tanggal 08 Agustus 1993. Saat ini penulis tinggal di Plandi, Kec. Jombang, Kab. Jombang. Pendidikan tinggi ditempuh mulai dari S-1 di Prodi Ahwal Syakhsyiyah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lulus 2015), S-2 Magister Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lulus 2018). Aktivitas penulis saat ini sebagai dosen dan Ketua Prodi di Prodi Hukum Keluarga Islam Unugiri Bojonegoro, Anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) dan Anggota Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak Kabupaten Bojonegoro. Selain menempuh pendidikan formal, penulis juga pernah mengenyam pendidikan nonformal di Ponpes Al-Rosyid Bojonegoro (2006-2008) dan Ponpes Darul Ulum Jombang (2008-2011). Jalin kerja sama dengan penulis via surel: [email protected].