Saya menulis buku ini dengan sangat berhati-hati, berusaha supaya tidak ada poros sumbu positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk menjadi (sok) bijaksana dengan memosisikan diri sebagai penengah, tetapi saya cenderung ingin mengajak untuk mempertimbangkan dua sisi orang yang sedang berkonflik untuk kemudian tidak memberatkan salah satu pihak saja. Saya ingin memberi sebuah premis bahwa dengan mendengarkan orang lain, kita bisa menjadi lebih bijak dalam bersikap. Dengan mendengarkan, kita menyelaraskan indra kita yang lain untuk diam sejenak, karena hanya dengan itu kita dapat memahami yang tak tersampaikan.
Lengkapnya bernama Devi Nirmala Muthia Sayekti. Lahir di Semarang. Putri bungsu dari enam bersaudara. Seorang lulusan Sastra Inggris UNS yang kini sedang melanjutkan studi di program studi Kajian Budaya dan Media UGM. Ia juga sempat menjadi tenaga pengajar di LPII Nurul Musthofa Klaten selama kurang lebih dua tahun. Kesibukannya saat ini tak jauh-jauh menjadi freelance writer di beberapa platform media online dan sesekali mendapat tawaran pekerjaan sebagai freelance editor. Sejak tahun 2017 pula didaulat menjadi ketua dari sebuah komunitas pegiat literasi bernama SOTO BABAT yang merupakan singkatan dari Show Our Talent on Baca Bahas Tulis.
Untuk saling sapa dan menyampaikan kritik, saran, dan masukan dari pembaca bisa dikirim melalui surel: muthia. [email protected] atau melalui akun Instagram: @mutiasayekti dan Twitter: @MuthiaSayekti