Peradaban dunia pun berada di puncak kejayaan di era Yunani-Romawi. Peradaban mereka berkembang karena pengaruh kebudayaan Babylonia dan Mesir Kuno. Ciri khas yang ditampakkan adalah pembentukan sistem pemerintahan yang lebih terstruktur.
Ketika perjalanan dunia sampai pada abad pertengahan, di samping terjadinya disparitas perkembangan di setiap belahan dunia seperti transisi kerajaan Hindu-Buddha ke Islam di Asia Tenggara, sebagian besar kawasan di Eropa dan Asia Timur mengalami zaman kegelapan (dark ages). Praktik imperialisme dan kolonialisme rupanya menjadi ajang untuk saling adu kekuatan. Puncak persaingan itu adalah pertaruhan di kontes Perang Dunia I dan II, di mana Jerman kalah telak. Untuk menata distabilitas akibat perang, dibentuklah PBB. Namun, justru setelah pembentukan PBB seolah menjadi pembenaran Amerika untuk melancarkan aksi militer. Perang pun tak kunjung usai. Secara tak sengaja, terjadilah perang dingin dan perang asimetris yang terjadi hingga hari ini.
Miftakhuddin, lahir di Banyuwangi pada 11 Oktober 1993 dari pasangan Marsino dan Supiyati. Menamatkan SDN 1 Kaliploso (2006), SMPN 1 Cluring (2009), dan SMAN 1 Purwoharjo (2012) di kota yang sama. Atas beasiswa studi selama empat tahun dari Program Banyuwangi Cerdas, ia menamatkan pendidikan tinggi di Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Jember pada 2016 dengan predikat cumlaude. Pengalamannya dalam berorganisasi tercermin dari partisipasinya sebagai volunteer UNEJ Mengajar (2013), HRD UNEJ Mengajar (2014), dan wakil ketua umum HMP (2015). Ia pernah menjadi finalis dalam kompetisi penulisan artikel ilmiah tingkat nasional di Universitas Negeri Medan (2014) dan meraih Juara III dalam kompetisi Penulisan Kreatif Kependudukan Tingkat Provinsi Jawa Timur (2015). Kariernya dimulai sebagai tutor mata pelajaran MIPA dan IPS di suatu lembaga bimbingan belajar di kab. Jember sejak 2016 hingga 2017. Saat ini, ia aktif sebagai penulis di Yogyakarta sejak 2017. Salah satu kontribusinya dipublikasikan dalam Jurnal Edukasi Universitas Jember, dengan judul Penyebab Putus Sekolah pada Anak Usia Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2013-2015 Ditinjau dari Perspektif Etnosains dan Cara Mengatasinya (Studi Kasus di Kec. Arjasa kab. Jember tahun 2016).