Tak menyerah dengan hambatan penglihatan yang dialaminya, penulis buku ini, seorang penyandang disabilitas netra, memilih menjadikan hambatan sebagai batu loncatan untuk menjadikan dirinya sosok yang berkualitas. Ia menolak anggapan masyarakat umum bahwa hambatan berarti tamat. Ia tepis semua dengan bukti nyata.
Membaca buku ini tak hanya membuat Anda berurai air mata, tetapi juga akan terinspirasi untuk bangkit dan tidak menyerah. Bahkan, mata hati Anda akan menjadi lebih bening dalam memandang sesama. Sungguh karya yang menyentuh sampai relung hati paling dalam!