Ada keengganan untuk melihat hujan sebagai bulir, memperhatikan tetes menyerbu perdu, rintik tertumpah di tanah.
Seperti sastra, kata tak pernah sanggup merangkum makna.
Apatah lagi menangkap ada.
Hanya saja, mungkin sastra masih bersedia jadi jalan lahirnya cerita, masih sudi jadi tumpuan puisi, untuk tiap genangan kenangan, untuk bisikan para liyan.
*Seluruh hasil penjualan akan didonasikan untuk kemanusiaan/pendidikan/korban bencana alam.
Pendiri
Muhammad Akhyar: Melayu. Anak guru SD.
Pemimpin Redaksi
Johan Rio Pamungkas: Penulis dan Editor Lepas.
Para Penyumbang Karya
Alfi Syahriyani, Anisah Fathiroh, Hasrul Eka Putra, Inung Imtihani, Kurniawan Gunadi, Lidya Pawestri Ayuningtyas, Rizkyana Dipananda, Suci Amanda Fitri, Taufik Akbar