Tuan dan Hamba adalah alegori yang dibuat dengan susah payah. Ia tetap vital meskipun memiliki simbolisme yang berat: karakter-karakternya lebih dari sekadar mewakili kebajikan dan ketamakan. Nikita seorang yang baik dan menyenangkan, tetapi dia juga pemabuk yang memotong pakaian istrinya yang paling berharga. Brekhunov seorang yang penuh kebencian tetapi melihat dirinya sendiri sebagai "dermawan". Dalam badai salju, mereka terjebak dalam limbo yang bermusuhan antara dunia ini dan dunia kematian.
Ini adalah prosa rumit yang memiliki kesederhanaan sebagaimana pohon telanjang di padang salju.
The Guardian