Kiai Ujang di Negeri Kanguru

· Noura Books
4,8
47 komente
Libër elektronik
280
Faqe
Vlerësimet dhe komentet nuk janë të verifikuara  Mëso më shumë

Rreth këtij libri elektronik


Sore itu di sebuah supermarket di daerah St. Lucia, Australia, Ujang bermaksud membeli daging sapi dan daging ayam.

Assalâmu ‘alaikum, Brother. Mengapa membeli daging di sini? Ini kan tidak ada cap halalnya,” Sajid, seorang brother dari Pakistan, menegur Ujang.

“Saya mau membeli daging sapi dan ayam, bukan babi. Apa kalau tidak ada cap halalnya sudah pasti haram?” sergah Ujang.

“Kamu nggak paham tentang aturan Islam, ya. Beli daging halal itu di halal butcher, jangan di supermarket,” balas Sajid sambil berlalu.


***

Itulah nukilan salah satu kisah yang dikumpulkan Nadirsyah “Gus Nadir” Hosen dalam buku ini, kisah-kisah yang dialaminya sendiri selama tinggal di Negeri Kanguru.


Dengan gaya khasnya yang ringan, dosen di Monash University ini mengajak kita memahami Al-Quran dan Hadis dengan pikiran yang lebih terbuka dan tidak kaku.


Meski terjadi di Australia, kisah-kisah Gus Nadir ini sangat relevan untuk pembaca Indonesia, terutama di tengah maraknya sikap-sikap merasa benar sendiri saat ini.


[Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Indonesia]

Vlerësime dhe komente

4,8
47 komente

Rreth autorit

Nadirsyah Hosen, yang lahir pada 8 Desember 1973, adalah Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand. Menempuh pendidikan formal dalam dua bidang yang berbeda, Ilmu Syari’ah dan Ilmu Hukum, sejak S1, S2 dan S3. Pemegang dua gelar Ph.D. ini memilih berkiprah di Australia, hingga meraih posisi Associate Professor di Fakultas Hukum, University of Wollongong. Namun kemudian, dia “dibajak” untuk pindah ke Monash University pada tahun 2015, di mana Monash Law School adalah salah satu Fakultas Hukum terbaik di dunia.


Di Kampus Monash, beliau mengajar Hukum Tata Negara Australia, Pengantar Hukum Islam dan Hukum Asia Tenggara. Sudah lebih dari 50 artikel di publikasi internasional dan 16 buku yang dihasilkannya.


Gus Nadir, begitu warga NU biasa menyapanya, adalah putra bungsu dari almarhum Prof. K.H. Ibrahim Hosen, seorang ulama besar ahli fiqih dan fatwa yang juga pendiri dan rektor pertama Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) dan Institut Ilmu Al-Quran (IIQ), dan 20 tahun menjadi ketua MUI/Ketua Komisi Fatwa (1980-2000). Dari Abahnya inilah Gus Nadir belajar mengenai ilmu tafsir, fiqih, dan ushûl al-fiqh. Dari jalur Abahnya pula dia memiliki sanad keilmuan melalui Buntet Pesantren. Gus Nadir juga belajar ushûl al-fiqhkepada almarhum K.H. Makki Rafi’i yang pada masa pensiunnya menetap kembali di Cirebon. Gus Nadir juga belajar Bahasa Arab dan Ilmu Hadis kepada almarhum Prof. Dr. K.H. Ali Musthafa Ya‘qub. Kyai Makki dan Kyai Ali Musthafa alumni dari Pesantren Tebuireng, maka sanad Gus Nadir baik dari jalur Buntet maupun Tebuireng menyambung sampai ke Hadratus Syaikh Hasyim Asy‘ari (Allâh yarham). Tahun 2012, saat sabbatical leave dari kampus tempat dia bekerja, Gus Nadir memilih meneruskan studinya di Mesir, sambil berziarah ke makam para aulia.


Walhasil, latar belakang pendidikan formal dan nonformal Gus Nadir membawanya ke dalam posisi yang unik. Kajian klasik-modern; timur-barat; hukum Islam-hukum umum dikuasainya. Menjadi dosen di kampus kelas dunia, tapi juga ikut mengasuh Ma‘had Aly Pesantren Raudhatul Muhibbin di Caringin Bogor pimpinan Dr. K.H. Luqman Hakim; diundang sebagai pembicara di berbagai seminar internasional namun juga rutin setiap bulan mengurusi majelis khataman Quran. Tak heran dia menjadi orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang diangkat sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum, Australia. Pergaulannya luas, akrab dengan para profesor kelas dunia begitu juga dengan para gus dan kiai pondok pesantren di tanah air. Ini karena pembawaan Gus Nadir sendiri yang ramah, humoris, santun, dan santai. Tahun 2019 Gus Nadir akan memulai membuka kursus online keislaman untuk menebar Islam yang rahmatan lil-âlamîn di ranah medsos.


  


Vlerëso këtë libër elektronik

Na trego se çfarë mendon.

Informacione për leximin

Telefona inteligjentë dhe tabletë
Instalo aplikacionin "Librat e Google Play" për Android dhe iPad/iPhone. Ai sinkronizohet automatikisht me llogarinë tënde dhe të lejon të lexosh online dhe offline kudo që të ndodhesh.
Laptopë dhe kompjuterë
Mund të dëgjosh librat me audio të blerë në Google Play duke përdorur shfletuesin e uebit të kompjuterit.
Lexuesit elektronikë dhe pajisjet e tjera
Për të lexuar në pajisjet me bojë elektronike si p.sh. lexuesit e librave elektronikë Kobo, do të të duhet të shkarkosh një skedar dhe ta transferosh atë te pajisja jote. Ndiq udhëzimet e detajuara në Qendrën e ndihmës për të transferuar skedarët te lexuesit e mbështetur të librave elektronikë.