Keamanan Insani dan Politik Global

·
· Universitas Brawijaya Press
5,0
1 bài đánh giá
Sách điện tử
101
Trang
Điểm xếp hạng và bài đánh giá chưa được xác minh  Tìm hiểu thêm

Giới thiệu về sách điện tử này

Isu keamanan terus berkembang seiring kompleksitas tantangan dalam politik global. Keamanan seringkali hanya dimaknai pada secara tradisional yang bersandar pada aspek kedaulatan suatu negara-bangsa. Pengaruh Perang Dingin sangat kuat dalam pemaknaan isu keamanan yang terpusat pada ranah militer. Keamanan juga masih diartikan secara high politic karena masih bergerak pada ranah negara-bangsa sebagai aktor utamanya. Namun, pasca Perang Dingin, agenda keamanan mengalami pergeseran akibat terjadinya sekuritisasi pada isu-isu yang dulunya dianggap pinggiran sehingga dari segi aktor juga mengalami perluasan.

Sekuritisasi merupakan proses masuknya isu-isu non-keamanan menjadi agenda keamanan (Buzan, et al., 1996). Sekuritisasi ini banyak dilakukan oleh aktor-aktor non-negara yang kemudian diadopsi atau diadaptasi oleh negara. Konsepsi sekuritisasi kemudian menemukan wadah dan bisa dioperasionalkan pertama kali dalam Human Development Report 1994 yang menegaskan adanya tujuh elemen keamanan: ekonomi, kesehatan, pangan, politik, komunitas, lingkungan, dan personal. Tujuh elemen ini menggambarkan wacana libertarian yang cenderung pada aspek individu dan komunitarian dengan konsepsi pentingnya perlindungan kelompok. Juga interseksi di antara keduanya yang mana komunitas dan individu memunyai kepentingan sama, yakni pada aspek lingkungan.

Buku ini juga menyajikan perkembangan konsepsi keamanan insani akibat adanya peristiwa atau fenomena global yang berpengaruh besar pada kehidupan manusia. Pada Human Development Report 2021-2022, aspek antropocene dan pandemi covid-19 menjadi perhatian utama. Muncul suatu relasi antara ketidakseimbangan sosial dan perubahan berbahaya pada planet akibat aktivitas manusia (UNDP, 2022). Dalam hal ini, keamanan personal beresiko lebih terancam dari sebelumnya. Selain itu, terdapat konflik dan kekerasan yang terjadi dan akibat perubahan iklim yang mana peristiwa tersebut tidak memandang posisi negara-bangsa dalam struktur atau sistem ekonomi dunia.

Hal menarik dari buku ini terutama pada aspek semakin menguatnya peran aktor non-negara dalam agenda keamanan insani. Aktor non-negara semakin mendapatkan peran penting meskipun negara-bangsa tetap menjadi provider utamanya karena memunyai kapasitas, kapabilitas, dan obligasi untuk melindungi sumber daya untuk memastikan keamanan manusia (warga negara). Hal tersebut terjadi karena kajian keamanan insani memunyai relasi cukup kuat dengan studi hak asasi manusia yang menitikberatkan pada tanggung jawab negara. Organisasi internasional inter-state maupun organisasi masyarakat sipil memunyai peran sama dalam ranah berbeda. Bahkan, partisipasi masyarakat lokal menjadi bagian penting karena keamanan insani tidak bersifat umum, melainkan lebih kontekstual.

Buku ini sangat menarik bagi mahasiswa, pegiat organisasi masyarakat sipil, dan akademisi yang tertarik dengan isu- isu keamanan. Buku ini bisa membawa angin segar bahwa, khususnya, studi hubungan internasional lebih dinamis dan memunyai proximity lebih dekat dengan masyarakat. Fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini menjadi bukti bahwa semua lapisan masyarakat terdampak tanpa terkecuali. Proses perubahan iklim tersebut kemudian menjadi agenda politik global yang terus didengungkan dalam beragam fora internasional dan harus diimplementasikan dengan sungguh- sungguh. Semua akan terdampak jika semua aktor tidak bergerak bersama melakukan mitigasi terhadap bahaya perubahan iklim.

Xếp hạng và đánh giá

5,0
1 bài đánh giá

Giới thiệu tác giả

Arief Setiawan menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga, sementara gelar Masternya diraih di People’s Friendship University of Russia. Kini Beliau merupakan pengajar di Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya dengan Konsentrasi riset dan kajian berfokus pada tema Globalisasi, Hak Asasi Manusia, dan Gerakan Sosial.  

sih Purwanti menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dan mendapatkan gelar Master dalam Politik Internasional (Master of International Politics) dari University of Melbourne, Australia. Beliau saat ini merupakan pengajar di Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia dengan minat penelitian dan kajian Politik Internasional, Keamanan Insani (Human Security), Ketahanan Pangan (Food Security) dan ASEAN 

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.