Siapa pun orangtua kita, harus kita menghormati. Jangan seperti Malin Kundang. Dia berani tidak mengakui ibunya. Akibatnya, dia mendapat hukuman dari Tuhan.
Malin Kundang sebetulnya anak yang baik. Dia selalu membantu ibunya mencari nafkah. Karena alasan itu pula, dia pergi merantau ke negeri seberang. Dia telah berjanji untuk memberi kabar kepada ibunya. Tetapi setelah berbulan-bulan ditunggu, dia tidak pernah sekali pun memberi kabar.
Hingga suatu hari, setelah bertahun-tahun menunggu, Ibu Malin melihat Malin Kundang datang dengan membawa kapal yang sangat besar. Beliau sangat senang dan ingin menemui Malin. Akan tetapi, apa yang terjadi? Tidak hanya berpura-pura lupa, Malin juga malah mengusirnya.
Ibunda Malin kemudian berdoa. Jika pria itu memang benar anaknya, ia berharap Malin Kundang diberi hukuman. Ternyata, Tuhan mendengar doa sang ibu.
Diterbitkan oleh penerbit "Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)
काल्पनिक कहानियां और साहित्य