Berawal dari sebuah permainan yang Ka’is dan teman-temannya mainkan di saat salah satu teman mereka ada yang menikah. Dimana yang kalah harus mengajak seseorang yang baru saja muncul di pintu masuk untuk berdansa dengannya tak peduli jika itu pria atau wanita, tua atau pun muda. Dan malam itu teman-temannya menganggap sebagi kesialan Ka’is, si pria beruntung yang tak pernah kalah sebelumnya.
Namun siapa sangka jika yang muncul dari pintu adalah seorang gadis cantik pemilik mata coklat bernama Anaya.
Tanpa menunggu jawaban gadis itu ka’is menggenggam dan merengkuh pinggangnya, membawanya ke tengah ballroom hotel menjadi pusat perhatian semua orang.
Sejak saat itu bayangan sosok gadis pemilik manik coklat itu selalu mengganggu pikiran Ka’is walau telah coba ia enyahkan. Ka’is pun bertekad mejadikam gadis itu miliknya.
"Sihir apa yang kamu berikan padaku, hm?"
"Bagaimana bisa kamu membuatku terus membayangkan dirimu?"
"Apa yang telah kamu lakukan kepadaku?"
"K-kamu.."
Otak Anaya tiba-tiba kosong. Ia hanya mampu mengucapkan kata itu. Punggung Anaya membentur pintu, Ka'is mengukung Anaya dengan kedua tangannya di kedua sisi.
"Aku menyukaimu dan rasanya aku nyaris gila karena terus memikirkanmu."