JADDU (Janda & Duda)
Par šo e-grāmatu
Mereka harus memilih untuk selalu mengenang masa lalu atau berusaha hidup lebih baik pada masa depan.
Azizah Rafania Setiawan dan Binar Aksa Priangga yang telah menyandang gelar janda dan duda, dipertemukan oleh keluarga dalam ikatan pernikahan.
Mungkin saat janda dan duda menikah, terdengar serasi karena sama-sama pernah memiliki masa lalu. Namun, bagaimana jika keduanya kesulitan untuk move on?
Akankah keduanya bisa saling menerima?
Ataukah kembali pada gelarnya, menjadi janda dan duda?
Vērtējumi un atsauksmes
Par autoru
Namanya adalah Imroatul Mufidah. Lahir di Malang, 20 April 1991. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara, buah dari pasangan Matrokim dan Ima Hilaita. Fida adalah panggilan akrabnya. Ia terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya seorang kusir delman di pinggiran Kota Malang, sedangkan ibunya bekerja serabutan. Sejak kecil, ia selalu belajar untuk hidup mandiri dan sederhana.
Ia mengenyam pendidikan 6 tahun di SD Negeri Sengguruh, 3 tahun di SMP Negeri 5 Kepanjen, dan 3 tahun di SMA Muhammadiyah 1 Kepanjen, jurusan IPA tepatnya.
Sejak SMP, ia suka menulis cerita-cerita pendek. Setiap ada buku lama yang tidak terpakai dan masih ada halaman kosong, ia gunakan untuk menuangkan imajinasinya dalam cerita. Teman sebangku menjadi penggemar pertama tulisannya. Hingga akhirnya beberapa teman lain berebut membaca karya tulisnya. Tentu saja ini membuat hatinya senang dan semakin bersemangat dalam menulis.
Sampai akhirnya ia bergabung dalam grup kepenulisan. Ia beranikan diri mengirim tulisannya yang tentu saja masih banyak kesalahan. Kini, ia masih terus belajar untuk memperbaiki tulisan. Impiannya sederhana, menjadi wanita yang bermanfaat untuk keluarga, agama, juga bangsa. Aamiin.
