Di permukaan, kinerja layanan IT yang dirasakan saat itu digambarkan dengan fenomena layanan LOT (Lemot-Offline- Time-out). Dari pengamatan secara umum, penulis melihat ada dua problem utama IT BRI saat itu yaitu minimnya rujukan arsitektur IT yang up-to-date dan IT governance yang kurang disiplin, sementara jumlah aplikasi sangat banyak. Dengan dua problem utama tersebut, maka ibarat “bangunan besar tanpa arsitek”. Aplikasi yang banyak sekali dan dikembangkan sendiri-sendiri oleh para programmer mengakibatkan kerumitan dalam mengelolanya, yang biasa digambarkan seperti “spaghetti”. Untuk mengurainya sangatlah tidak mudah. Belum terbayang dari mana memulainya karena minimnya peta jalan yang bisa saya rujuk.
Tugas penulis terkait pembenahan IT dan transformasi digital di BRI ini ia istilahkan dengan misi “bertobat” dan “berbuat baik”. Bertobat dalam pengertian mengejar ketertinggalan menjadi kondisi yang normal, sehat, dan kuat melalui transformasi IT, sedangkan berbuat baik dalam pengertian melalui inovasi digital dan value creation dengan transformasi digital. Kedua misi ini harus dilakukan secara paralel. Inovasi bisnis digital harus terus dilakukan tanpa menunggu selesainya pembenahan IT.
Buku ini mengupas secara tuntas tentang Kisah di Balik Perjalanan Transformasi Digital BRI, sehingga mampu menjadikan BRI yang seperti Gajah mampu berdansa dengan lincah.
***
INDRA UTOYO adalah sosok yang menaruh perhatian besar pada dunia inovasi dan transformasi digital di Indonesia. Pria yang kini dipercaya menjabat sebagai Managing Director Digital, IT & Operation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini telah melanglang buana di berbagai BUMN atau anak usahanya. Sebelum berlabuh di BRI, Indra menduduki posisi sebagai Direktur Digital & Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Indra juga pernah menjabat Komisaris Utama PT Multimedia Nusantara (METRA) dan Komisaris Utama Metra Digital Innovation (MDI).
Pria kelahiran Bandung, 17 Februari 1962 ini memulai kariernya di Telkom Indonesia sejak tahun 1986 dan telah menjabat sejumlah posisi, mulai dari IT System Analyst, Project Manager untuk sejumlah proyek MIS, dan memimpin introduksi berbagai layanan baru multimedia, B2B Commerce, dan e-Business di Telkom. Indra juga memprakarsai dan memimpin program INFUSION – Transformasi IT di Telkom. Selanjutnya, ia ikut mengembangkan berbagai portofolio Digital Business Telkom, termasuk IT Services, Media & Edutainment. Untuk menumbuhkan inovasi dan industri kreatif digital Indonesia, Indra memprakarsai terbentuknya ekosistem startup digital INDIGO Creative Nation, Bandung Digital Valley (BDV), Jogja Digital Valley (JDV), dan Jakarta Digital Valley (JakDiVa) sebagai inkubator dan akselerator industri kreatif digital.
Indra juga memimpin transformasi digital yang dilakukan BRI, melalui pengembangan kapabilitas DNA digital, antara lain penguatan talenta digital, ekosistem inovasi digital menuju Open Banking, transformasi infrastruktur IT yang scalable, flexible, dan secure, Big Data Analytics, hingga Agile IT governance. Di samping itu, Indra juga membina BRI Venture untuk menumbuhkan inovasi kolaboratif dengan para fintech dan startup digit
Indra dikenal aktif sebagai pembicara di berbagai seminar, konferensi, dan workshop transformasi digital dan ICT baik nasional maupun internasional. Ia juga banyak terlibat di beberapa asosiasi industri teknologi, seperti menjadi Ketua Dewan Pengawas Masyarakat Industri Kreatif Digital Indonesia (MIKTI), Anggota Dewan TIK Nasional (WANTIKNAS), Dewan Penasihat Telkom University, dan masih banyak lagi.
Indra telah menulis berbagai hasil karya, seperti INFOKOM di Era Post-Technology Driven, Jakarta, Tricitra, 2006; Manajemen Alhamdulillah, Mizan, Bandung, 2010; Paradox Marketing in Practice, Gramedia, 2013; dan Silicon Valley Mindset, Gramedia, 2016. Indra Utoyo pernah mendapatkan beberapa penghargaan seperti 2nd Best CIO50 ASEAN 2019 dari IDG, Tokoh Inovasi BUMN 2017, CIO Executive Dream Team dari Majalah Fortune Indonesia (2011), SWA 1st Best CIO 2010 dari Majalah SWA (2010), CIO of the Year Award, Indonesia – IT Inspiration Awards - Asia Pacific dari Hitachi, Philippine (2008), The Best of all CIO 2008 Award for Overall Category and The Best CIO 2008 Award for Telecom and Related Industry dari Majalah Warta Ekonomi (2008), dan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI (2007).
Indra Utoyo adalah lulusan terbaik Fakultas Teknologi Industri, dan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) 1985 serta peraih gelar Master of Science jurusan Communication & Signal Processing dari Imperial College, University of London, Inggris, pada 1994. Pada tahun 2019, Indra merampungkan program Doktor Manajemen Strategik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.