Imunologi Susu

· UGM PRESS
5,0
1 apžvalga
El. knyga
320
Puslapiai
Įvertinimai ir apžvalgos nepatvirtinti. Sužinokite daugiau

Apie šią el. knygą

Susu merupakan cairan yang pertama kali dikonsumsi oleh setiap anak mamalia setelah lahir ke dunia, untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Komponen-komponen susu yang terdiri dari komponen gizi makro dan mikro yang berkualitas tinggi serta komponen bioaktif menjadikan susu sebagai pangan yang hampir sempurna. Nilai gizi susu yang lengkap dan seimbang serta digestibilitasnya yang tinggi sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak, remaja, dewasa, dan orang lanjut usia. Namun, karena adanya perbedaan antara komposisi ASI dan jenis susu lainnya, terkadang menimbulkan respons yang negatif terutama pada bayi dan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi, seperti timbulnya reaksi alergi.

Selain nilai gizi yang lengkap, susu juga mengandung protein antibodi (imunoglobulin) yang bermanfaat sebagai benteng pertahanan terhadap penyakit. Konsentrasi antibodi di dalam susu sapi normalnya rendah, namun dengan kemajuan teknologi konsentrasi antibodi ini dapat ditingkatkan melalui produk-produk susu imun (immune milk). Relevansi konsumsi susu sapi (atau susu dari ternak perah lainnya) maupun susu imun untuk manusia masih sering menjadi pertanyaan karena imunoglobulin yang dominan di dalam ASI dan kolostrum ASI adalah IgA sekretori, sedangkan imunoglobulin yang dominan di dalam susu dan kolostrum sapi berupa IgG. Peran protektif IgA dalam ASI telah didokumentasikan dengan baik, yaitu melindungi bayi terhadap infeksi dan menciptakan respons non- mflamasi terhadap mikrobiota sehingga mencegah peradangan usus. IgG susu sapi juga memiliki sejumlah efek yang serupa, yaitu mengikat patogen yang relevan dengan patogen pada manusia, efek pada fagositosis, dan pencegahan infeksi. Jadi, secara fungsional IgG susu sapi memang memiliki efek pada sistem imun manusia sehingga tetap relevan untuk dikonsumsi manusia, terutama bagi bayi pada periode setelah kelahiran jika ibu tidak dapat menyusui anaknya. Selain itu, konsumsi susu sapi juga relevan pada masa setelah periode ASI eksklusif, ketika infeksi saluran pernapasan dan gastrointestinal diketahui meningkat sebagai akibat menurunnya IgG dari ibu yang diperoleh secara pasif dalam serum, serta menurunnya IgA dari ASI dalam saluran pencernaan bayi.

Beberapa proses pengolahan susu di antaranya dapat berpengaruh terhadap struktur kimia protein susu sehingga dapat mengubah epitop yang akhirnya berpengaruh pada respons imun tubuh yang ditimbulkannya, baik positif maupun negatif. Dengan demikian, dalam prosesing susu harus menggunakan teknologi yang tepat dan mempertimbangkan tujuan penggunaan produk yang akan dihasilkan.

Įvertinimai ir apžvalgos

5,0
1 apžvalga

Apie autorių

Nurliyani lahir di Magelang, 17 Agustus 1960. Penulis lulus dari SMA Muhammadiyah I Yogyakarta pada 1979, kemudian menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Peternakan UGM pada 1984. Pendidikan S-2 di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan diselesaikan pada 1992, dan S-3 Ilmu Pangan diselesaikan pada 2007 dengan topik penelitian “Imunomodulator Laktoferin Susu Kuda”. Sebagai staf pengajar di Fakultas Peternakan UGM, penulis aktif melakukan penelitian bekerja sama dengan staf pengajar dari Fakultas Kedokteran UGM yang banyak terkait dengan pangan fungsional, terutama susu kaitannya dengan sistem imun maupun aspek kesehatan lainnya. Penulis mengajar mata kuliah Ilmu dan Teknologi Susu, Ilmu dan Teknologi Telur, Keamanan Pangan Hasil Ternak, dan Enzim Pangan Hasil Ternak kepada mahasiswa S-1 Fakultas Peternakan UGM. Mata kuliah yang diampu di Pascasarjana Program Studi Ilmu Peternakan antara lain Bioproses Hasil Ternak, Ilmu dan Teknologi Susu Lanjut, Ilmu dan Teknologi Telur Lanjut, Pangan Fungsional Hasil Ternak, dan Teknologi Protein Hewani. Selain itu, penulis juga mengajar mata kuliah Sanitasi Lingkungan yang terkait dengan sanitasi hasil ternak di program pascasarjana, program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Minat Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kedokteran UGM. Penulis pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Teknologi Hasil Ternak tahun 2009−2015 dan sebagai Kepala Laboratorium Teknologi Susu dan Telur pada tahun 2016−sekarang. Penulis pernah menjadi Wakil Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan pada Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada (tahun 2010−2013) dan Wakil Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM bidang pengembangan program (tahun 2017−2018). Selain itu, penulis juga menjadi anggota di organisasi profesi antara lain Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia (P3FNI), dan Indonesia Nutrigenomics and Nutrigenetics Society (INNS). Surat Keputusan sebagai guru besar diterima pada tahun 2016 di bidang Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan UGM, setelah bekerja di Departemen Teknologi Hasil Ternak mulai tahun 1986. Penulis telah membimbing banyak mahasiswa S-1 dan pascasarjana di Fakultas Peternakan UGM maupun terlibat sebagai pembimbing pendamping beberapa mahasiswa pascasarjana di Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kedokteran UGM yang terkait dengan topik pangan fungsional. 

Įvertinti šią el. knygą

Pasidalykite savo nuomone.

Skaitymo informacija

Išmanieji telefonai ir planšetiniai kompiuteriai
Įdiekite „Google Play“ knygų programą, skirtą „Android“ ir „iPad“ / „iPhone“. Ji automatiškai susinchronizuojama su paskyra ir jūs galite skaityti tiek prisijungę, tiek neprisijungę, kad ir kur būtumėte.
Nešiojamieji ir staliniai kompiuteriai
Galite klausyti garsinių knygų, įsigytų sistemoje „Google Play“ naudojant kompiuterio žiniatinklio naršyklę.
El. knygų skaitytuvai ir kiti įrenginiai
Jei norite skaityti el. skaitytuvuose, pvz., „Kobo eReader“, turite atsisiųsti failą ir perkelti jį į įrenginį. Kad perkeltumėte failus į palaikomus el. skaitytuvus, vadovaukitės išsamiomis pagalbos centro instrukcijomis.