Kamu semua bisa jadi saksi sejarah, soalnya belakangan ini banyak kejadian yang bakal jadi sejarah buat generasi milenium ke-3 nanti. Dari ambruknya ekonomi kita, lengsernya presiden yang semula begitu berkuasa, sampai terjadinya penjarahan di mana-mana. Nilai kehidupan jadi jungkir-balik. Yang tadinya tajir banget, belakangan malah bangkrut dan jadi buronan. Yang semula dipenjara, dibebaskan. Yang awalnya dipuja-puja setinggi langit, sekarang dihujat. Turunnya satu orang ternyata bisa bikin nilai-nilai jadi bergeser jauh, 180 derajat. Dan gimana nasib Olga di situasi begini? Ya, sama aja blangsaknya dengan yang lain. Papi Olga terancam di-PHK, karena universitas tempat Papi kerja nggak kuat bayar lagi. Padahal Papi dan Mami mau merayakan ulang tahun perkawinan peraknya. Sementara di Radio Ga Ga, tempat Olga siaran, iklannya anjlok, hingga kudu ada perampingan dan membuat beberapa karyawannya lengser. Sebaliknya Somad malah ketiban rejeki nomplok, ketika ada yang ngejual barang jarahan dengan harga murah. Untungnya Olga adalah remaja yang nggak pernah nyerah sama nasib. Sekuat tenaga dia melawan, dan make things better. Kejadian belakangan ini emang sayang banget kalo nggak diabadikan jadi cerita di buku Olga. Biar semua bisa mengingat, betapa kita sebetulnya ingin jadi manusia yang lebih baik.