Hasil penelitian penyakit tanaman di Indonesia masih sangat terbatas dengan tujuan agar buku ini dapat mengenalkan pada generasi mendatang tentang penyakit-penyakit di pembibitan kelapa sawit. Pada umumnya penyakit lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaturan faktor ekologi sering kali dapat banyak menekan kerugian akibat serangan hama penyakit. Kalimantan Timur memiliki iklim hujan tropis yang sangat potensial memacu perkembangan hama dan penyakit sehingga kondisi ini agar selalu diwaspadai untuk perkebunan monokultur seperti kelapa sawit.
Dr. Ir. Helda Syahfari, M.P., lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 21 Agustus 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian tahun 1986 jurusan Proteksi Tanaman Universitas Mulawarman dengan judul penelitian Studi Jenis Jamur pada Tanah Hutan dan Tanah Alang-alang. Program Pascasarjana (S2) diselesaikan pada tahun 1999 pada program Magister Kehutanan Universitas Mulawarman dengan judul tesis Kelimpahan Jamur Tanah Perombak Bahan Organik Kelas Phycomycetes dan Deuteromycetes pada 5 (Lima) Vegetasi Hutan Pendidikan Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Sedangkan S3 diselesaikan tahun 2013 pada program studi yang sama dengan judul disertasi Pengaruh Serangan Patogen terhadap Proses Fisiologis Tanaman Acacia mangium Wild. di HTI Terunen ITCI Kalimantan Timur.
Sebagai dosen yayasan pendidikan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sejak tahun 1987 di Fakultas Pertanian. Diangkat sebagai PNS Dpk. sejak tahun 1993 yang dipekerjakan di Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Mengajar mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Penting.
Saat ini penulis menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda selama dua periode (2014-2018 dan 2018-2022). Pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan 2 selama dua periode (tahun 2006-2010 dan 2010-2014), dan juga sebagai Pembantu Dekan 3 selama dua periode (tahun 1998-2002 dan 2002-2006) serta ketua jurusan program studi Kehutanan (tahun 1998).
Jumsar Saherudin, S.P., dilahirkan pada tanggal 17 Juli 1977 di Desa Salutubu, Kecamatan Walendang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Pendidikan dimulai pada tahun 1985 di SD Negeri No. 113 Salutubu, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu memperoleh ijazah pada tahun 1990, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Salutubu dan memperoleh ijazah pada tahun 1993 dan pada tahun 1995 melanjutkan ke SMU Ilham Makassar dan memperoleh ijazah pada tahun 1997.
Pada tahun 2002 bekerja pada instansi Karantina Pertanian Kelas 2 Sorong Propinsi Papua Barat menjadi tenaga honorer dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2006, lalu dimutasikan ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda Kalimantan Timur dan sampai sekarang.
Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda mengambil jurusan/program studi Agroteknologi. Selama kuliah pernah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan Agustus tahun 2013 di Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda.
Ir. Abdul Fatah, M.Agr., lahir di Samarinda, Kalimantan Timur pada 04 Juni 1967. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian tahun 1991 jurusan Agronomi Universitas Mulawarman dengan judul penelitian Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Daun Hyponex Hijau terhadap Pertumbuhan Bibit Melinjo. Program Pascasarjana (S2) diselesaikan pada tahun 2002 pada program Master of Agricultural Study, University of Queensland dengan judul tesis Effect of Whole and Partial Rootzone Irrigation with Permitted Water Deficit in Blackearth Soil on Maize (a glass house study), melalui scholarship dari Australian Agency for International Development (AusAID).
Sebagai dosen yayasan pendidikan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sejak 01 April 2004 sampai sekarang di Fakultas Pertanian. Saat ini penulis menjabat sebagai Kepala Unit Penjamin Mutu (UPM) pada Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda periode 2017-2021.