Pendidikan Tinggi Indonesia” ini membahas pendekatan interpretasi
filosofis yang digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep filsafat
sains agar lebih mudah dipahami. Filsafat sains kerap dianggap
sulit dimengerti oleh orang awam; oleh karena itu, pendekatan ini
diaplikasikan untuk mengubah bahasa filsafat sains menjadi lebih
mudah dipahami dan bisa dikatakan lebih membumi. Melalui
topik tersebut, saya berupaya membawa filsafat sains lebih dekat
ke masyarakat, terutama masyarakat ilmiah, dengan menggunakan
pendekatan interpretasi filosofis.
Selain itu, sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia,
saya juga ingin melihat peningkatan kualitas pendidikan tinggi
dan penelitian ilmiah di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk
mengintegrasikan konsep-konsep filsafat sains ke dalam kebijakan
pendidikan tinggi. Pemahaman yang mendalam tentang filsafat sains
dapat membantu mengembangkan pemikiran kritis dan kompetensi
ilmiah mahasiswa, yang pada akhirnya akan membentuk generasi
baru yang lebih terampil dan berwawasan luas. Sebagai hasilnya,
pendidikan di Indonesia dapat terus tumbuh dan mencapai tingkatan
yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan global yang semakin
mencabar.
Hadi Nur adalah Profesor dalam bidang Kimia
Material di Universitas Negeri Malang (UM)
dan Adjunct Professor di Universiti Teknologi
Malaysia (UTM) serta Guest Professor di Osaka
University. Sebelum bergabung dengan UM
pada tahun 2022, ia telah bekerja di UTM
dari tahun 1998 hingga 2022, dimulai sebagai
peneliti postdoctoral dan akhirnya menjadi
profesor penuh selama hampir 12 tahun. Selain
itu, dari tahun 1999 hingga 2002, ia adalah
peneliti postdoctoral di Hokkaido University, dan visiting scientist di
Helmholtz-Zentrum Berlin pada tahun 2015.
Nama “Hadi Nur” memiliki arti yang indah dalam bahasa Arab dan
dapat dihubungkan dengan filsafat sains melalui interpretasi yang
luas. Hadi ( هادي ) berarti “pemandu” atau “pembimbing,” mengacu
pada seseorang yang memberikan petunjuk atau arahan. Dalam sudut
pandang filsafat sains, Hadi bisa dianggap sebagai ilmuwan, peneliti,
atau guru yang membantu orang lain untuk memahami konsep dan
prinsip ilmiah. Nur ( نور ) berarti “cahaya” atau “penerangan.” Dalam
filsafat sains, Nur bisa diinterpretasikan sebagai cahaya pengetahuan
yang menerangi kegelapan ketidaktahuan. Nur melambangkan
proses penemuan dan pemahaman baru yang didapatkan melalui
penelitian ilmiah. Jadi, nama “Hadi Nur” dapat diartikan sebagai
“pemandu cahaya” atau “pembimbing penerangan” dalam perspektif
filsafat sains. Ini menggambarkan peran penting yang dimainkan
oleh ilmuwan, peneliti, dan guru dalam membantu orang lain untuk
memahami dan menguasai konsep ilmiah yang kompleks.