Raihana ... pertama kali kutatap wajahmu, ada getar yang menusuk di kalbu. saat itu hanya suaramu yang bisa melunakkan mimpimu. Meskipun tawamu nampak bahagia, mengapa bening mata itu bersalut duka? Andainya kau pernah terluka, izinkan aku mengubatinya. namun, jawapanmu sering menyongsang makna. Tinggal harapanku tergapai-gapai, kau biarkan begitu sahaja.