di hati? Hanya mereka yang beriman yang mengerti perjalanan ini. Yang memahami rasanya. Yang merasakan getarnya.
Yang meraungkan rindu beribu-ribu purnama.
Langit Makkah begitu indah, angin berembus semilir, burung-burung melayang di atas Ka’bah. Suara Nabi Ibrahim yang menyeru umat manusia pun masih terdengar hingga
hari ini–menggema di hatimu: “Dan serulah kepada manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh!”
Labbaik Allahumma labbaik. Ya Allah, aku datang pada-Mu.
Aku datang! Bagaimana mungkin aku berada di sini?