Dengan memaparkan sejarah munculnya Syiah dan Ahmadiyah, konflik lokal yang terjadi, dan narasi kedua komunitas Muslim tersebut, terutama strategi mereka bertahan hidup, buku ini mengkritik konsep ketahanan sosial yang selama ini cenderung digunakan dalam perspektif developmentalistik; menggunakan konsep modal sosial sebagai bagian dari strategi bertahan. Sebaliknya, tim penulis justru menggunakan ketahanan sosial untuk melihat strategi kedua komunitas tersebut dalam memperjuangkan pengakuan, yaitu pemenuhan hak-hak dasar warga negara dan intervensi negara untuk melindungi minoritas dan membentuk masyarakat multiagama yang toleran.
Lebih jauh, secara praktis, studi ini mengajukan rekomendasi kebijakan kepada lembaga-lembaga negara dan rekomendasi gagasan kepada stakeholders tentang kemungkinan metode reintegrasi pengungsi komunitas dan pengelolaan potensi konflik kekerasan antara kelompok minoritas agama dengan kelompok arus utama yang berbeda.
Cahyo Pamungkas lahir di Desa Wareng, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, 11 September 1975. Ia adalah peneliti pada Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR) LIPI sejak tahun 2003. Tahun 2000-2002 bekerja di Divisi Penelitian Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta. Pada tahun 2005 dan 2006 mendapat beasiswa Asian Public Intellectual Fellowships dari the Nippon Foundation untuk melakukan penelitian mengenai the Effectiveness of Autnomous Regions in Muslim Mindanao dan the Administrative Center of the Southern Border Provinces of Thailand in coping with separatism. Cahyo menamatkan program doktoral dalam bidang ilmu sosial pada Faculty of Social and Behavorial Sciences, Radboud University Nijmegen pada tahun 2015, dengan beasiswa dari The Dutch Organization for Scientific Research (NWO). Kajian dan penelitiannya di LIPI mengenai kelompok-kelompok minoritas agama dan etnik di Indonesia dan Asia-Pasifik, terutama kajian Papua. Alamat email:[email protected]
Erni Budiwanti Peneliti Utama di Pusat Sumber Daya Regional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2SDR-LIPI),Jakarta. Bekerja sejak 1986 di lembaga ini, dan pernah diperbantukan di Fakultas Pendidikan dan Keguruan, Universitas Mataram dan Fakultas Dakwah, IAIN Mataram. Menyelesaikan MA pada 1989 dan Ph.D pada 1997 di bidang Antropologi, Monash University Australia melalui scholarship dari Australian Development Assistance Bureau (AIDAB). Tinggal di Jakarta dan Lombok. Interes utamanya pada isu agama minoritas dan budaya local, khususnya di Lombok. Menerbitkan beberapa buku dan artikel di bidang ini, di antaranya Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima (LkiS, Yogya, 2000), “The Purification Movement in Lombok: Orthodox Islam vis-a-vis Religious Syncreticism” dalam Between Harmony & Discrimination (Brill, Leiden, 2014). Di samping menjadi peneliti dan staf pengajar, pernah diundang sebagai peneliti tamu (visiting research fellow) di Tokyo University atas sponsor JSPS (Japan Society for the Promotion of Science) (2005), peneliti tamu di ARI-NUS (Asia Reserach Institute, National University of Singapore) (2007), dan API (Asian Public Intellectual) research fellow di Malaysia atas sponsor The Japan Foundation (2009). Alamat email: budiwanti2002 @yahoo.com
Amin Mudzakkir Peneliti Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) LIPI, Jakarta. Ia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang sejarah dari UGM (2005) dan magister dalam bidang filsafat dari STF Driyarkara (2015). Pada saat ini sedang menempuh program doktor dalam bidang Filsafat pada STF Driayarkara. Alamat email: [email protected]
Wahyudi Akmaliah Peneliti di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK, sebelumnya PMB), LIPI. Ia menyelesaikan S1 di jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (2003), melanjutkan jenjang S2 di dua kampus yang berbeda, bidang Kajian Budaya di Universitas Sanata Dharma (2008), dan International Peace Studies di University for Peace, Costa Rica. Selama di LIPI, ia mendalami dua tema riset, yaitu Kekerasan dan Mereka yang Terusir: Studi Tentang Ketahanan Sosial Pengungsi Politik Ingatan serta Kajian Budaya dengan memfokuskan kepada Islam, Identitas, dan Budaya Populer. Untuk korespondensi, dapat dihubungi melalui surat elektronik. Alamat email: [email protected].
Nostalgiawan Wahyudhi Peneliti di bidang politik Timur Tengah, gerakan Islam transnasional, dan studi Asia Tenggara di Pusat Penelitian Politik (P2P), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menyelesaikan jenjang S1 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam bidang studi Ilmu Hubungan Internasional pada tahun 2003. Menempuh jenjang S2 di International Islamic University Malaysia (IIUM) pada bidang studi yang sama di tahun 2012. Beberapa bunga rampai tulisannya telah terbit seperti Problematika Kekuatan Politik Islam di Yaman, Suriah dan Aljazair (2015), Problematika Kekuatan Politik Islam di Maroko, Sudan dan Somalia (2016). Alamat email: [email protected]
Wabilia Husnah lahir di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, 15 Oktober 1989. Lulus dari SD Kertasari 03 pada tahun 2002, kemudian dilanjutkan dengan bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (lulus 2005) dan Madrasah Aliyah Program Studi Bahasa (lulus 2008) di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Tipar, Cisaat, Sukabumi. Mendapatkan gelar sarjana dari Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, pada tahun 2012. Sejak tahun 2014, menjadi Kandidat Peneliti di Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) LIPI, dengan fokus penelitian sistem sosial dan budaya. Alamat email: [email protected]