Karena keseringanku belanja online, membuat mertua dan tetanggaku nyinyir. Ada juga yang menganggap aku seorang yang miskin. Karena tidak belanja di swalayan atau supermarket.
Mereka semua tidak tahu, kalau aku belanja online ini bukan untuk aku pakai, tetapi untuk aku jual kembali. Karena aku semenjak gadis telah menggeluti bisnis jual beli online. Mereka semua tidak tahu, kalau penghasilanku dari online ini lebih menghasilkan, daripada usaha yang digeluti suamiku.
Mereka semua terus membuliku, sampai hilang juga rasa sabarku.
Bagaimana kelanjutan kisah ini, ayo baca ceritanya.
Dukung aku dengan cara memberi subscriber, love dan juga komen di setiap babnya.
Terima kasih. Follow akunku empat2887, biar tidak ketinggalan jika ada cerita baru.