Di dalam kamar, aku segera melepas mukena dengan gerak cepat. Setelah melipatnya, aku mengganti baju dan memakai jilbab kurung yang tersangkut di belakang pintu. Serba cepat.
Saat aku sedang berdiri di depan cermin ingin sedikit memakai bedak, Tiara telah berdiri di pintu dengan tangan berkacak di pinggang.
“Udahlah, masih gelap juga. Gak bakalan ada cowok yang liat.” Ucapan Tiara menghentikan aktivitasku di depan cermin.
Segera saja ia menarik tanganku untuk keluar dari kamar, dan menyerahkan kunci motor.
Kami akan ke rumah seorang MUA yang tak terlalu jauh dari kampung ini. Hari ini Tiara wisuda, dan ia akan merias diri agar terlihat sempurna di hari bahagianya.
Ia menyuruhku untuk mengantarnya ke rumah MUA. Seperti kebiasaannya, sering menyuruh ke mana-mana dan akan merengek dan mengadu pada Mama jika tak dituruti.
Kalian pasti bertanya kenapa bukan Ayah atau Mama saja yang mengantar Tiara?