Ketika pertama kali kritik sastra feminis ini saya pelajari di Program Pascasarjana UGM pada awal tahun 1989, rupa-rupanya benar bahwa pada masa itu di bidang ilmu sosial pun marak pula studi wanita. Panjang sudah jarak ketertinggalan studi wanita di bidang sastra
dibandingkan dengan studi wanita di bidang lain.
Saya sadar bahwa sudah selayaknya studi wanita di bidang sastra dimulai dan dikembangkan. Cara terpendek yang dapat saya lakukan ialah menyusun tesis dengan landasan teori kritik sastra feminis. Tesis itu saya selesaikan pada pertengahan 1991.
Hampir sepuluh tahun lewat sudah sejak tesis itu dirampungkan. Selama ini pula, minat saya terhadap kritik sastra feminis tidak surut. Sejumlah artikel lepas di media massa dan tulisan ilmiah di jurnal terus saya luncurkan sepanjang hampir satu dekade ini, tetapi sayang tidak ada gayung bersambut dari siapa pun atas kegelisahan saya terhadap kritik sastra feminis ini. Sementara itu, di bidang lain, terutama penelitian.
Sekalipun demikian, saya tidak berkecil hati untuk menuntaskan minat atas kritik sastra feminis ini sampai di sini. Saya sodorkan “kemasan ulang” tesis saya, yang berjudul “Citra Wanita dalam Sajak-Sajak Toeti Heraty : Analisis Semiotik” itu kepada Penerbit. Tidak terduga dan tidak tersangka bahwa topik ini menarik minat Penerbit untuk memasarkannya.
Nothing provided