Burung-burung dalam Tinjauan Budaya Mbaham Matta, Fakfak

Unik dan menarik jadi sebutan yang identik dengan tradisi dan budaya orang Papua. Namun predikat itu tidak hanya melekat pada kebiasaan turun-menurun yang dijalankan oleh masyarakat di kepulauan yang disebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi itu. Penghuni lain yang tinggal di pulau inipun lekat dengan sebutan itu. Tak terkecuali burung-burung yang berdiam di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Kearifan lokal masyarakat Papua memang tidak hanya dikenal karena terjaganya budaya mereka. Namun juga karena kepercayaan yang didasari legenda ataupun mitos yang masih diyakini. Seperti halnya sebagian masyarakat Mbaham Matta, suku besar di Semenanjung Bomberai, yang percaya bahwa kemunculan burung Kasuari Gelambir Ganda di tengah hutan sebagai penunjuk jalan. Tetapi, burung ini juga dapat membawa orang ke jalan yang salah, jika ia mengendus rencana buruk dari orang tersebut.

Begitupun dengan burung Paruh-Kodok Pualam yang suaranya diyakini sebagai penanda adanya binatang hutan yang sedang menuju kebun warga dan membuat petani harus lebih waspada. Selain sebagai penunjuk jalan ataupun penanda waspada, beberapa burung lainnya juga dipercaya sebagai penanda angin, cuaca, datangnya musim, hingga pengantar roh jahat.

Buku ini menyibak kekayaan alam sekaligus budaya Fakfak dalam pandangan hubungan masyarakat dengan burung-burung yang hidup di sana. Diambil dari bidikan mata para penggemar aktivitas pengamatan burung yang tergabung dalam Fakfak Birding, sebanyak lebih dari 70 jenis burung beserta kearifan lokalnya terungkap di sini. Tidak hanya memuaskan mata, rekaman ragam burung di dalam buku ini juga sebagai salah satu catatan tentang keberhasilan masyarakat Papua menjaga dan melestarikan warisan alamnya.